Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal saat meninjau SMKN 1 Labangka Sumbawa, Selasa (21/1/2025). (IDN Times/Istimewa)

Sumbawa, IDN Times - Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhamad Iqbal melakukan kunjungan mendadak ke SMKN 1 Labangka, Kabupaten Sumbawa, Selasa (21/1/2025). Kunjungan ini mengungkap sejumlah persoalan serius yang mencerminkan lemahnya pengelolaan proyek pembangunan di sekolah tersebut.

Dalam kunjungannya, LMI menemukan kondisi sekolah yang jauh dari standar kelayakan. Tembok ruang kelas yang retak, bangunan tidak memenuhi standar, serta instalasi listrik yang belum rampung menjadi sorotan utama.

Lebih mengkhawatirkan, fasilitas praktik yang ada dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. “Banyak alat yang dibeli, tetapi tidak relevan dengan kebutuhan praktik siswa. Parahnya, instalasi listrik yang belum selesai membuat ruang praktik tidak bisa digunakan,” kata Iqbal.

1. Pihak sekolah mengaku kurang dilibatkan dalam pengadaan barang dan jasa

Ilustrasi orang sedang mencari berkas. (Pexels.com/Anete Lusina)

Iqbal menuturkan Kepala SMKN 1 Labangka mengungkapkan bahwa pihak sekolah kurang dilibatkan dalam proses pengadaan barang dan jasa. Menurut Iqbal, hal inilah yang menjadi salah satu penyebab utama ketidaksesuaian fasilitas yang ada.

“Sekolah seharusnya dilibatkan sejak awal. Mereka yang paling memahami kebutuhan siswa. Jika tidak, hasilnya akan seperti ini, fasilitas yang tidak efektif dan tidak bermanfaat,” kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini.

2. Iqbal berjanji akan melakukan audit total

Ilustrasi memeriksa berkas. (Pexels.com/FRDNE Stock project)

Sebagai langkah tindak lanjut, Iqbal berjanji akan melakukan audit total terhadap proyek pembangunan SMKN 1 Labangka. Audit ini akan mencakup semua aspek, mulai dari perencanaan anggaran hingga pelaksanaan proyek.

“Kami akan mengaudit seluruh prosesnya. Ini bukan sekadar masalah peralatan atau bangunan, tetapi juga mencakup perencanaan dan pelaksanaannya," ujar Iqbal.

Dia menekankan bahwa audit ini tidak hanya berfokus pada SMKN 1 Labangka, tetapi juga sebagai langkah preventif untuk mencegah terulangnya kasus serupa di sekolah-sekolah lain di NTB. Iqbal menggarisbawahi pentingnya perencanaan yang matang dan transparan.

“Semua proyek harus direncanakan dengan matang, transparan, dan berorientasi pada manfaat nyata. Tidak ada lagi ruang untuk kerja asal-asalan,” tegasnya.

3. Siswa tak boleh dirugikan akibat kelalaian pelaksanaan peoyek

ilustrasi kegiatan belajar (pexels.com/cottonbro studio)

Mantan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ini menekankan bahwa keberadaan SMK sebagai pusat pencetak tenaga kerja terampil. Sehingga fasilitas dan sarana pendidikan harus mendukung proses pembelajaran secara optimal.

“Kita ingin masalah seperti ini selesai dengan tuntas dan tidak pernah terulang lagi. Siswa tidak boleh dirugikan akibat kelalaian dalam pelaksanaan proyek,” tandasnya.

Iqbal menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTB. Serta memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan memberikan dampak positif bagi siswa dan masyarakat.

Editorial Team