Gawe Ninting, Cara Warga Hidupkan Tradisi Lokal di Sungai Meninting

Lombok Barat, IDN Times - Masyarakat Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar Gawe Ninting pada 15 Oktober lalu. Gawe Ninting merupakan cara masyarakat yang tinggal di sempadan Sungai Meninting untuk menghidupkan tradisi lokal.
Penyelenggara kegiatan, Sagattrah menjelaskan Gawe Ninting digelar pada pukul 15.30 WITA di Sempadan Sungai Meninting. Kegiatan yang diinisiasi bersama para pemuda ini sebagai upaya menggali dan merevitalisasi nilai-nilai lokal dan pengetahuan tradisional masyarakat sempadan Sungai Meninting.
1. Menjaga harmoni antara manusia, alam dan leluhur

Dia menjelaskan kegiatan Gawe Ninting dihadiri para tokoh adat, Pedande, dan masyarakat setempat. Gawe Ninting menjadi pengingat akan pentingnya menjaga harmoni antara manusia, alam dan leluhur.
”Gawe Ninting, bukan sekadar seremonial, tapi ruang untuk mengingat kembali jati diri dan dari mana kita berasal. Melalui kegiatan ini, kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai yang mulai tergerus oleh arus modernisasi dan memperkuat kebanggan akan identitas lokal,” kata Saggatrah, Rabu (22/10/2025).
2. Lahir kesadaran kolektif atas potensi lokal

Kehadiran anak muda dalam kegiatan Gawe Ninting, membuat para tokoh adat yakin bahwa warisan leluhur tidak akan hilang. Karena selama ini, banyak anak muda yang hanya mau mendengar dan belajar.
Kegiatan Gawe Ninting diharapkan melahirkan kesadaran kolektif masyarakat atas identitas dan potensi lokal. Sehingga nilai-nilai tradisi tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dalam membangun masa depan yang berakar dari kearifan lokal.
3. Ruang perjumpaan antar generasi

Dia menambahkan bahwa Gawe Ninting menjadi ruang perjumpaan antar generasi. Yaitu ruang perjumpaan antara generasi tua dan generasi muda. Selain itu, Gawe Ninting menjadi tempat bertukar pengetahuan dan kolaborasi bersama masyarakat adat untuk merawat tradisi lokal dan semangat kebersamaan.
Sungai Meninting adalah salah satu sungai yang ada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Meninting melintasi di 2 Kecamatan, yaitu daerah hulu berada di Kecamatan Lingsar dan di bagian hilirnya merupakan wilayah Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat. Pada bagian hulu, dibangun proyek strategis nasional Bendungan Meninting dengan anggaran Rp1,43 triliun.
Bendungan ini direncanakan memiliki kapasitas daya tampung maksimal mencapai 12,18 juta meter kubik. Selain sebagai daya tampung air dalam jumlah besar, bendungan dengan tinggi 74 meter ini juga dapat mereduksi banjir sebesar 36 meter kubik.
Selain sebagai penyuplai air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter per detik, bendungan yang memiliki luas genangan maksimal mencapai 53 hektare ini digunakan untuk air irigasi pertanian dengan luas lahan yang akan dialiri air irigasi mencapai 1.559 hektare. Dengan debit air yang besar, Bendungan Meninting juga memiliki potensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,8 MW.