Direct Flight Lombok - Darwin, Peluang Ekspor Produk NTB ke Australia

Mataram, IDN Times - Mulai 4 April 2025, maskapai penerbangan Airnorth akan membuka direct flight Lombok - Darwin dan Darwin - Lombok setiap hari Jumat dan Minggu. Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut baik pembukaan penerbangan langsung internasional dari negeri Kangguru tersebut.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan pembukaan penerbangan langsung Lombok - Darwin akan membuka peluang ekspor produk atau komoditas unggulan NTB ke Australia.
"Ini menjadi peluang ekspor, banyak komoditi-komoditi kita sesungguhnya yang merupakan komoditi unggulan bernilai ekspor yang selama ini melalui daerah lain, SKA-nya (surat keterangan asal) tidak daerah kita," kata Gita di Mataram, Jumat (7/2/2025).
1. Tingkatkan kerja sama perdagangan dengan Australia

Dengan adanya penerbangan langsung Lombok - Darwin, Gita berharap kerja sama perdagangan dengan Australia semakin meningkat. Begitu juga kerja sama di sektor-sektor lainnya seperti pendidikan, pariwisata dan investasi.
"Harapannya dengan penerbangan langsung ini menambah lagi kreativitas pelaku bisnis menjajaki pasar di luar negeri," ucap Gita.
Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB ini memberikan contoh seperti pembukaan penerbangan langsung Lombok - Kuala Lumpur Malaysia. Semula banyak orang beranggapan bahwa penerbangan langsung itu akan banyak diisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Ternyata banyak wisatawan dari Malaysia dan kawasan ASEAN yang berkunjung ke NTB dengan adanya penerbangan langsung Lombok - Kuala Lumpur. Selain itu, banyak warga NTB yang kuliah di Malaysia serta adanya hubungan bisnis atau perdagangan.
"Walaupun dengan skala masih terbatas tetapi terbuka kesempatan hubungan bisnis. Kalau kemarin kan kita asumsikan produk kita hanya ke Pulau Jawa, tetapi sekarang namanya pengusaha kan berspekulasi, kalkulasinya jalan, ketika menguntungkan mereka menjalin hubungan bisnis perniagaan di Malaysia," tutur Gita.
2. Kunjungan wisatawan Australia diharapkan meningkat

Gita menegaskan pemerintah daerah dan pelaku pariwisata siap mendukung penerbangan langsung Lombok - Darwin. Seperti dengan memberikan diskon kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke NTB.
"Mudah-mudahan itu bagian dari upaya marketing sehingga arus kunjungan ke daerah kita semakin meningkat. Load factor tetap terjaga, kita melalui Dinas Pariwisata dan Badan Promosi Pariwisata Daerah tentu akan membantu promosi dengan langsung maupun tidak langsung," ujarnya.
Sebagai daerah yang ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dengan kehadiran KEK Mandalika diharapkan semakin banyak maskapai penerbangan baik domestik dan internasional yang membuka rute ke Lombok. Saat ini, baru ada dua rute internasional di Bandara Lombok dengan tujuan Malaysia dan Singapura.
3. Direct flight Lombok - Darwin dilayani mulai 4 April 2025

Manajer Humas PT Angkasa Pura Indonesia Cabang Bandara Lombok Arif Haryanto menjelaskan maskapai Airnorth akan melayani rute Darwin-Lombok dan Lombok-Darwin sebanyak dua kali seminggu mulai 4 April 2025. Maskapai penerbangan asal Australia itu akan melayani penerbangan langsung Lombok - Darwin setiap hari Jumat dan Minggu.
Pembukaan rute internasional Darwin-Lombok dijajaki sejak 2024. Airnorth telah melakukan penjajakan pembukaan rute Darwin-Lombok sejak Februari 2024. Namun, penerbangan rute internasional ini tak terealisasi pada tahun 2024 lantaran adanya kebijakan pemerintah.
Pada waktu itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membatasi maskapai asing yang masuk ke Indonesia. Karena ada perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan Australia. Dimana, slot time untuk maskapai Australia ke Indonesia sudah penuh, sedangkan slot time untuk maskapai Indonesia ke Australia masih sedikit karena kekurangan armada.
Maskapai Airnorth telah melakukan survei dan verifikasi di Bandara Lombok pada 23 Februari 2024. Dari sisi fasilitas di Bandara Lombok sudah sangat siap untuk didarati pesawat Airnorth.
Apron Bandara Internasional Lombok telah diperluas dari 108.100 meter persegi menjadi 136.300 meter persegi dan mampu menampung 16 pesawat dengan konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 6 pesawat wide body.
Sedangkan runway Bandara Internasional Lombok yang sebelumnya memiliki panjang 2.750 meter juga telah diperpanjang menjadi 3.300 meter. Kemudian ditingkatkan daya dukungnya sehingga mampu melayani operasional pesawat sekelas Boeing 777.