Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anjing Liar di Mandalika Ditembaki Obat Bius Demi Keamanan saat MotoGP

Penanganan anjing liar di kawasan Mandalika dengan ditembaki obat bius kemudian dimasukkan dalam Selter (Dok. Polda NTB)

Mataram, IDN Times - Anjing liar yang sempat dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya balapan di Sirkuit Mandalika kini sudah tidak ada lagi. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah menyiapkan tempat penangkaran di Mandalika.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengecek secara langsung tempat penangkaran anjing liar di kawasan Mandalika pada Minggu (13/2/2022). "Dari kepolisian sangat mengapresiasi kinerja yang dilakukan pihak ITDC bersama dengan BKSDA dan LAR (Lombok Animal Rescue) yang telah membuat tempat penangkaran atau animal shelter ini," kata Artanto, Senin (14/2/2022).

1. Penanganan anjing liar dengan cara tidak menyakitinya

Anjing liar yang dimasukkan ke dalam Selter di kawasan Mandalika (Dok. Polda NTB)

Artanto mengapresiasi cara penanganan anjing liar di kawasan Mandalika dengan tidak menyakitinya. Dikatakan, untuk menangkap anjing liar tersebut, petugas menembaki obat bius atau tulup bius ke arah bagian tubuh anjing hingga pingsan.

Anjing yang ditembak, akan sadar dalam beberapa saat kemudian. Cara itu sangat diapresiasi pihak Polda NTB, karena mengedepankan animal welfare.

"Kami dari Polda NTB sangat mengapresiasi cara ini, karena tidak menyakiti hewan, dan tidak membuatnya terbunuh," tandasnya.

Artanto menyatakan pihak kepolisian siap membantu tim dalam penanganan anjing liar di Mandalika. Sehingga pada saat MotoGP Mandalika, 18 - 20 Maret mendatang lebih siap lagi.

2. Gandeng Lombok Animal Rescue

Ilustrasi anjing herder (gerava.com)

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Sukiman mengatakan karena kurangnya alat, BKSDA menggandeng Lombok Animal Rescue (LAR). Untuk membantu mengamankan anjing liar di sirkuit dengan cara yang layak.

"Untuk evakuasi anjing liar, kita terbatas alat. Jadi kami meminta bantuan ke LAR yaitu pak drh. Gde Sudiana untuk membantu menangkap anjing liar tersebut" terangnya.

Senada dengan Sukiman, drh. Gde Sudiana juga menerangkan hal yang sama. Di mana dirinya diminta untuk menangkap anjing liar tersebut dengan layak, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan ketika ada balapan di Sirkuit Mandalika.

Pada saat tes pramusim MotoGP Mandalika, pihaknya bersama BKSDA menangkap anjing liar. Dengan syarat harus ada selter yang memadai untuk anjing - anjing tersebut agar tidak terlantar.

"Kami menangkap anjing dengan tidak menyakiti, anjingnya dibius lalu kami bawa ke shelter untuk kemudian di cek dan dipastikan kesehatannya,"jelas Gde.

3. Siapkan tiga metode penanganan anjing

ilustrasi terapi hewan dengan anjing (unsplash.com/Eric Ward)

Sementara itu, AVP Site Operational ITDC I Made Pariwijaya menjelaskan, pengendalian satwa di sekitar sirkuit menjadi tugas bersama antara pihak kementerian, Pemprov NTB dan Yayasan Pencinta Binatang. Telah disusun strategi penanganan satwa liar di Mandalika.

Ke depannya, anjing-anjing liar tersebut akan di recovery, disterilisasi dan recovery lagi. Untuk memastikan bahwa keadaan anjing-anjing tersebut sehat dan menentukan apakah akan dirilis atau direlokasi.

Akan ada tiga metode yang akan digunakan setelah dipastikan anjing-anjing tersebut sehat. Pertama, dirilis di Mandalika. Kedua, direlokasi ke tempat lain. Dan ketiga, sistem adopsi dengan prosedur yang sudah disiapkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us