Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anggota DPR RI: Rinjani Harus Dilengkapi Peralatan Evakuasi Canggih

IMG_20250625_120313_100.jpg
Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi mengatakan bahwa Gunung Rinjani telah menjadi destinasi pendakian dunia. Banyak wisatawan mancanegara yang melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani.

Kasus pendaki asal Brasil bernama Juliana (27) yang jatuh di kawasan Cemara Nunggal jalur menuju puncak Gunung Rinjani perlu menjadi pembelajaran. Dia mengatakan Rinjani harus dilengkapi peralatan evakuasi yang canggih.

"Secara standar sudah terpenuhi. Cuma kan standar orang yang cakap kalau tak diimbangi dengan peralatan yang canggih. Makanya saya bilang, peralatan, drone yang lebih canggih dan lain-lain secara teknis saya minta standarnya dipenuhi ke depan," kata Mori di Mataram, Rabu (25/6/2025).

1. Komunikasi dengan Basarnas untuk memenuhi peralatan evakuasi dan penyelamatan

Screenshot_20250624-234008.jpg
Tim rescue melakukan proses evakuasi pendaki Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani. (dok. BTNGR)

Komisi yang menjadi mitra Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) ini menyebutkan saat ini Basarnas hanya memiliki 10 helikopter di seluruh Indonesia. Menurutnya, jumlahnya masih sangat kurang.

Apalagi, ketika ada event internasional di Sirkuit Mandalika, kadang-kadang penyelenggara meminjam helikopter untuk evakuasi medis. Berangkat dari kejadian yang menimpa pendaki Brasil di Gunung Rinjani, kata Mori, perlu dijadikan pembelajaran. Kejadian seperti ini tidak menutup kemungkinan bisa terulang.

"Saya sudah menelepon Sestama Basarnas, untuk betul-betul memenuhi khusus untuk NTB dipenuhi standar penyelamatan dan alat evakuasi," terangnya.

2. Perlu latih warga lokal di Rinjani

IMG-20250623-WA0021.jpg
Tim SAR gabungan melakukan proses evakuasi pendaki Brasil yang jatuh di jalur puncak Gunung Rinjani, Senin (23/6/2025). (dok. SAR Mataram)

Anggota DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa ini menekankan pentingnya memperhatikan standar keamanan di Gunung Rinjani yang telah menjadi destinasi pendakian dunia. Menurutnya, masyarakat lokal yang menjadi porter danbguide juga perlu dilatih untuk melakukan proses penyelamatan apabila ada pendaki yang mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani.

"Memang Rinjani ini mendunia, maka standar keamanan dan pengamanan harus diperhatikan mengenai pentingnya kemanan dan pengamanan di Rinjani. Pemerintah harus memberdayakan masyarakat lokal. Training masyarakat lokal," ujar Eks Wakil Ketua DPRD NTB ini.

3. Rentetan kecelakaan pendaki di Gunung Rinjani

Proses evakuasi jenazah pendaki asal Malaysia yang jatuh di jurang Gunung Rinjani jalur pendakian Torean Lombok Utara oleh Tim SAR gabungan, Minggu (4/5/2025). (dok. SAR Mataram)
Proses evakuasi jenazah pendaki asal Malaysia yang jatuh di jurang Gunung Rinjani jalur pendakian Torean Lombok Utara oleh Tim SAR gabungan, Minggu (4/5/2025). (dok. SAR Mataram)

Kejadian yang menimpa Juliana menambah daftar pendaki yang mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani. Tercatat beberapa kasus kecelakaan pendaki sejak pembukaan pendakian Gunung Rinjani pada 3 April lalu.

Sebelumnya, pendaki asal Malaysia inisial RAG, jatuh dari tebing di jalur pendakian Torean Gunung Rinjani, Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 13:00 WITA. Korban terjatuh ke jurang dengan kedalaman 80 meter di area Banyu Urip dan ditemukan meninggal dunia.

Pada Minggu (27/4/2025), seorang pendaki asal Malaysia inisial CUC mengalami kecelakaan di Jalur Pendakian Sembalun, Lombok Timur.

Lokasi korban terpeleset sekitar 200 meter di bawah Pelawangan, saat menuju Danau Segara Anak. Korban berhasil dievakuasi ke shelter emergency di Plawangan Sembalun pada pukul 16.51 WITA.

Selanjutnya sekitar pukul 17.30 WITA, korban dibawa turun dari Plawangan Sembalun oleh Tim EMHC didampingi guide dan porter dari trekking organizer. Korban mengalami patah kaki dan selanjutnya dievakuasi oleh petugas.

Pada Minggu (14/4/2025), seorang pendaki asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) inisial RBA (22) terpeleset di jalur letter E yang berada di dekat puncak Gunung Rinjani.

Beruntung, korban selamat dari kecelakaan pendakian tersebut. Kejadian bermula saat korban hendak mencoba mengambil tongkat atau trekking pole-nya yang jatuh. Kondisi medan yang cukup curam membuat korban kehilangan keseimbangan sehingga menyebabkan korban tergelincir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us