Pemasangan Drainase Sirkuit MotoGP Mandalika Dikebut
Dok. Humas ITDC
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Praya, IDN Times - Pemasangan drainase sirkuit MotoGP Mandalika Lombok Nusa Tenggara Barat terus dikebut. Hal itu dilakukan menjelang pengecekan oleh bos Dorna Sports yang dijadwalkan melawat ke Indonesia tahun 2021 mendatang.
Sementara itu, PN Praya telah melakukan penetapan konsinyasi lahan seluas 4,8 hektare atau 21 bidang di area Sirkuit MotoGP Mandalika.
1. Pembangunan drainase dikebut ITDC
Dok. Humas ITDCKepala Divisi Construction Enhacement Aris Joko Santoso menyebut, pembangunan Jalan Kawasan Khusus (JKK) Mandalika International Circuit terus dilakukan.
Jelang pemeriksaan tahap I Dorna, kata Joko, sebelum pengaspalan lintasan sirkuit MotoGP Mandalika yang dilengkapi drainase khusus terus digenjot sesuai rekomendasi pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di kawasan area garis start/finish.
2. Pembebasan lahan berlanjut
motogp.comPN Praya telah melakukan penetapan konsinyasi lahan seluas 4,8 hektare atau 21 bidang di area Sirkuit MotoGP Mandalika. Proses pembayaran pembebasan lahan di sirkuit Mandalika, khususnya di Penetapan Lokasi (Penlok) I terus berlangsung. Berbagai upaya dilakukan agar proses pembebasan lahan.
"Percepatan pembayaran lahan Sirkuit Mandalika bersama Pengadilan Negeri Praya Lombok Tengah terus kita gencarkan sosialisasi walaupun ada kendala," kata Joko, Selasa (15/12).
Untuk pembayaran pembebasan lahan di area Sirkuit MotoGP Mandalika, khususnya di Penetapan Lokasi (Penlok) I terus berlangsung. Berbagai upaya dilakukan agar proses pembebasan lahan berjalan lancar.
Setelah dilakukan penetapan konsinyasi, PN Praya Lombok Tengah melakukan langkah-langkah persuasif terhadap warga pemilik lahan.
"Termasuk melakukan pemberitahuan kepada seluruh warga yang belum mengambil uang ganti rugi atas tanah yang telah melalui proses penetapan konsinyasi," ujar Joko.
“Kami sangat apresiasi atas langkah-langkah yang sudah dilakukan pengadilan. Ini upaya bersama mengedepankan langkah-langkah persuasif,” ungkap Joko kepada wartawan.
Selama ini, langkah PN Praya bersama ITDC ini membuahkan hasil. Pada pekan kedua Desember ini. Salah seorang warga pemilik lahan melakukan proses penerimaan pembayaran, Amaq Maye alias Rase, warga Dusun Petiwung Desa Kuta, Lombok Tengah tuntas dilakukan.
Luas lahan yang dimiliki Amaq Maye alias Rase sekitar 52,43 Are dari hasil pengukuran Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Itu sudah lunas," katanya
Ia pun berharap agar semua warga pemilik lahan enclave yang lahannya sudah ditetapkan pembayaran melalui konsinyasi, untuk segera mengambil pembayaran lahannya.
3. Pembayaran lahan dipermudah
Dok. Humas ITDCDikatakan Joko, pada proses pembayaran lahan yang dibutuhkan dipermudah. Warga kata Joko, cukup datang ke kantor ITDC untuk diberikan surat pengantar ke Pengadilan selanjutnya dihubungkan dengan pihak Bank untuk melakukan transfer pembayaran ke rekening pemilik lahan.
"Pihak ITDC juga akan membantu seluruh proses pembayaran hingga dana tersebut diterima di rekening pemilik lahan," katanya.
Hal itu pun dimaksudkan agar warga lebih nyaman dalam melakukan proses transaksi pembayaran.
“Kami pastikan tidak ada pemotongan biaya apapun. Karena prosesnya transfer antar rekening,” beber Joko.
Total lahan yang termasuk dalam Penlok I, kurang lebih seluas 4,8 Hektare atau 21 bidang lahan.
"Setelah melalui proses apraisal, dan dilakukan musyawarah dengan para pemilik. Proses ini kan tidak berjalan mulus," katanya.
PN Praya pun kemudian melakukan penetapan konsinyasi atas lahan tersebut yang masih bermasalah. "Tapi sudah mulai membuahkan hasil," terangnya.
Hingga kinizm, proses pengaspalan untuk service road Sirkuit MotoGP Mandalika sudah mulai dilakukan.
Proyek ini pun ditargetkan akan tuntas sebelum jadwal proses homologasi yang akan dilakukan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) bersama Dorna tahun depan
