Jenazah Pekerja Migran Korban Kapal Tenggelam, Tiba di Rumah Duka

Jenazah korban disambut haru pihak keluarga

Lombok Tengah, IDN Times - Jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam di perairan Johor Malaysia tiba di rumah duka, Jumat (24/12/2021) pukul 14.20 Wita. Korban bernama Syeh Mulachela (38)  merupakan warga Perumahan Bhineka Desa Kopang Kecamatan Kopang Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jenazah korban mendarat di Bandara Internasional  Zainuddin Abdul Madjid serta langsung diantar mobil ambulans menuju rumah duka. 

"Kita tidak ingin ada musibah kejadian seperti ini lagi. BP2MI NTB akan selidiki dan akan lakukan investigasi siapa calo di balik keberangkatan PMI ilegal ini," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Wilayah Provinsi NTB, Abri Danar Prabawa usai mengantar jenazah korban tenggelam.

1. Disambut haru keluarga

Jenazah Pekerja Migran Korban Kapal Tenggelam, Tiba di Rumah DukaKepala BP2MI NTB Abdi Danar IDN Times/Ahmad Viqi

Danar mengungkapkan, jumlah jenazah yang dipulangkan akibat insiden kapal tenggelam di perairan Johor Malaysia berjumlah 3 orang.

Dari tiga jenazah yang dipulangkan Jumat (24/12/2021) hari ini, dua di antaranya di Lombok Tengah dan satu orang di Lombok Timur. 

Baca Juga: Hoaks! Tak Ada Bantuan Ternak Senilai Rp100 Juta di NTB

2. Keluarga menyambut haru

Jenazah Pekerja Migran Korban Kapal Tenggelam, Tiba di Rumah DukaKondisi rumah duka di Desa Kopang IDN Times/Ahmad Viqi

Kepulangan jenazah Syeh Mulachela (38) disambut haru pihak keluarga di Desa Kopang.

Menurut Bibi korban Eni (45),  korban sengaja berangkat ke Malaysia untuk bekerja dan mengumpulkan dana untuk berbisnis di Lombok. 

"Jadi si korban ini sengaja ke Malaysia untuk mencari biaya untuk bisnis di rumahnya," kata Eni kepada IDN times.

Selepas tiba di rumah duka, jenazah korban kata Eni akan disemayamkan selepas Salat Jumat sore ini.

3. Selidiki calo ilegal

Jenazah Pekerja Migran Korban Kapal Tenggelam, Tiba di Rumah DukaDirektur Perlindungan dan Pemberdayaan Kawasan Asia Afrika BP2MI NTB Dra. Lismia Pelita IDN Times/Ahmad Viqi

Terpisah, Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Kawasan Asia Afrika BP2MI NTB Dra. Lismia Pelita mengatakan, bahwa insiden meninggalnya 7 korban kapal tenggelam di perairan Johor Malaysia pada Kamis 16 Desember 2021 lalu menjadi PR besar BP2MI untuk menyelidiki siapa calo di balik semua PMI ilegal yang berasal dari NTB. 

"Kami prihatin dan turut berduka cita. Kami akan perang melawan sindikasi penempatan PMI ilegal," jelasnya. 

Lismia juga mengatakan bahwa BP2MI tidak akan menyurutkan niat atau mundur dalam perang melawan sindikasi calo PMI ilegel.

"Pemerintah tidak akan kalah. Kami akan koordinasi sinergi dibutuhkan penanganan secara menyeluruh. Kami juga mengajak semua kelompok masyarakat melawan sindikat ini," tegasnya.

Baca Juga: Ini Catatan Khusus dari Luhut untuk NTB Sebelum Event MotoGP

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya