6 Bulan Gak Digaji, Operator SD Tikam Pejabat Dinas Pendidikan SBD NTT

Kupang, IDN Times - Kepala Seksi Peningkatan Mutu dan Kurikulum pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumba Barat Daya (SBD), Aloysius Lede Bora (45), jadi korban penikaman di kantornya. Kejadian nahas ini terjadi Senin (16/6/2025), pukul 12:00 WITA.
Pelaku penikaman adalah Emanuel Karsianto Sukardana (25), seorang operator di salah satu SD di SBD, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mengaku sudah 6 bulan tidak mendapatkan gaji akibat revisi data yang berulang dari dinas terkait.
Peristiwa yang menggegerkan di siang bolong ini membuat para pegawai dan warga sekitar panik. Namun akhirnya pelaku berhasil mereka amankan dan korban dilarikan ke rumah sakit.
1. Pelaku diperiksa

Pelaku telah diserahkan kepada Polres SBD pasca kejadian itu. Kapolres SBD melalui Kasi Humas Iptu Bernardus Mbili Kandi menyebut pelaku sudah diambil keterangan.
"Pelaku sudah kami amankan dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan untuk proses hukum lebih lanjut," ujar Kasi Humas.
Polres SBD memastikan situasi di lokasi kejadian telah kondusif dan masyarakat diimbau untuk tetap tenang serta menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
2. Ambil pisau

Dalam pemeriksaan polisi, pelaku mengaku tersulut emosi karena data Dana BOS di SD yang ia tangani terus dikoreksi oleh pejabat dinas pendidikan ini. Ia harus berulang kali ke dinas tersebut untuk konsultasi namun datanya tak pernah disetujui oleh pejabat tersebut.
Akibatnya ia mengambil pisau di rumahnya dan langsung melakukan perbuatan pidana tersebut ketika bertemu dengan korban.
"Dari pemeriksaan tersebut terdapat selisih data yang membuat pelaku emosi yang tak terkendali, lanjut pelaku pulang ke kediamannya mengambil sebilah pisau kemudian terjadilah penikaman ini," tukasnya.
3. Mengaku tak digaji

Dalam pengakuannya, pelaku menyebut ia dan guru-guru di sekolah tersebut tidak mendapat gaji selama 6 bulan. Sementara ia harus berkali-kali ke dinas untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
Namun begitu Polres SBD akan menegaskan bentuk kekerasan yang tentunya melakukan hukum akan ditindaklanjuti dan memastikan proses hukum berjalan secara profesional.
"Hampir setiap hari ke dinas dan sudah enam bulan juga dengan teman-teman guru tidak digaji tidak digaji," kata dia.