Desa Sesaot dan Bonjeruk Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia

Masuk 50 besar dari 1.831 desa di Indonesia

Lombok Barat, IDN Times - Desa Wisata Sesaot Kecamatan Narmada Lombok Barat dan Desa Wisata Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021.

Kedua desa yang terletak di Pulau Lombok ini pun mendapat penghargaan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, Rabu (3/11/2021) kemarin.

1. Masuk 50 besar dari 1.831 desa wisata di Indonesia

Desa Sesaot dan Bonjeruk Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata IndonesiaMenparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno kunjungan ke Desa Wisata Bonjeruk IDN Times/Ahmad Viqi

Dari 1.831 desa wisata di Indonesia, Desa Sesaot dan Bonjeruk berhasil masuk 50 besar nasional sesuai penilaian ADWI tahun 2021.

"Hari ini saya dan seluruh tim dari Kemenparekraf mengucapkan selamat bahwa Desa Wisata Sesaot dan Bonjeruk terpilih menjadi 50 besar desa wisata terbaik Desa Wisata Indonesia bangkit," ucap Sandi di Lombok Barat.

Ia berharap, dengan berkembangnya desa-desa wisata yang ada seperti Desa Sesaot dan Bonjeruk mampu menjadi faktor pemulihan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja.

2. Pariwisata jadi tulang punggung penggerak ekonomi

Desa Sesaot dan Bonjeruk Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata IndonesiaKepala Desa Bonjeruk Lalu Audia Rahman IDN Times/Ahmad Viqi

Potensi budaya dan alam di Desa Bonjerok harus diangkat. Di tengah Pandemi COVID-19 ujar Sandi perlu memotivasi diri untuk mengembangkan desa wisata.

"Apalagi sebentar lagi ada event MotoGP dan World Superbike di Lombok Tengah. Wisatawan akan berkeliaran ke desa-desa wisata di Lombok," kata Sandi.

Untuk itu, ujar Sandi, segenap pemerintah di Lombok Tengah mulai dari tingkat desa dan Pemda harus mulai berbenah menjadi desa terbaik di nusantara. Sehingga keberadaan pariwisata ini dapat menjadi penggerak ekonomi masayarakat, termasuk di NTB.

"Kita tahu pariwisata menjadi tulang punggung di NTB," jelas Sandi. 

Baca Juga: 5 Wisata Gunung yang Wajib Kamu Kunjungi di NTB

3. Tidak boleh bangun hotel di Bonjeruk

Desa Sesaot dan Bonjeruk Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata IndonesiaMenparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno beri anugerah ADWI di Bonjeruk IDN Times/Ahmad Viqi

Sandi melarang Pemda Lombok Tengah membangun hotel di Desa Bonjeruk. Pasalnya, pembangunan hotel di desa wisata dianggap kurang tepat dan tidak memajukan usaha kecil masyarakat sekitar.

"Saya sangat tidak menganjurkan pembangunan hotel di Bonjeruk," kata Sandi.

Untuk akses penginapan, Sandi menganjurkan Pemda Lombok Tengah perlu meningkatkan jumlah hunian dari rumah warga untuk disulap menjadi homestay

"Sehingga nanti pas event MotoGP, ada datang tamu bisa menginap di rumah warga atau homestay," ungkap Sandi.

Kepala Desa Bonjeruk Lalu Audia Rahman menjelaskan jumlah rumah warga yang telah disulap menjadi homestay di Desa Bonjeruk sebanyak 15 rumah.  Meski demikian, semuanya masih perlu bantuan untuk perbaikan fasilitas. Seperti perbaikan toilet, dapur dan kamar.

"Kita minta dibantu sebanyak-banyaknya. Kalau bisa di semua dusun di Bonjeruk harus ada homestay," kata Audia kepada IDN Times.

4. Tingkatkan penerapan CHSE

Desa Sesaot dan Bonjeruk Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata IndonesiaMenparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno ditemani Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid kunjungan ke Desa Sesaot/dok. Humas Pemda Lombok Barat

Kepala Desa Sesaot Kecamatan Narmada Yuni Hariseni mengaku bangga masuk 50 besar nominasi ADWI tahun 2021. Torehan ADWI, kata Yuni, tidak lepas dari hasil kerja keras dan kolaborasi antar lembaga desa dan masyarakat beserta pemerintah Kabupaten hingga Provinsi.

"Dari kemarin Desa Sesaot telah dinilai untuk ADWI. Alhamdulillah hari ini dikunjungi langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno," lanjutnya.

Masuk 50 ADWI tahun 2021 kata Yuni optimistis bisa meningkatkan kualitas pariwisata yang ada di Sesaot. Mulai dari pengelolaan, penerapan Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Desa wisata Sesaot  telah mendapatkan sertifikasi CHSE. Sertifikat CHSE ini menjadi penentu untuk dapat memberikan rasa nyaman kepada pengunjung yang datang ke Desa Sesaot.

"Tentunya kami berharap kedepannya setelah berupaya bersama dengan masyarakat dan para pemuda di sini, kami dapat masuk dalam 10 besar," harapnya.

5. Ada tujuh kriteria penilaian desa wisata

Desa Sesaot dan Bonjeruk Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata IndonesiaMenparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno beri penghargaan di Desa Wisata Sesaot/dok. Humas Pemda Lombok Barat

Tim Penilai ADWI tahun 2021, Panca menjelaskan ada tujuh kriteria yang menjadi penilaian. Mulai dari toilet, digitalisasi, daya tarik wisata, penilaian homestay, souvenir, dan konten kreatif.

"Tujuh penilaian tersebut menjadi poin-poin penting untuk kami menilai hari ini," tambah Panca yang juga merupakan Ketua Umum DPP Masyarakat Sadar Wisata (Masata) ini.

Panca menyebut Desa Wisata lain di Lombok Barat perlu melihat apa yang sudah dilakukan oleh Desa Sesaot. Terutama dalam hal digitalisasi. Karena menurutnya digitalisasi adalah hal penting dalam memberi informasi kepada masyarakat luas.

"Ini perlu agar mereka (wisatawan, red) datang ke NTB, khususnya ke Sesaot," timpal Panca.

Baca Juga: 10 Potret  Keindahan Sirkuit Pertamina Mandalika dari Bukit Seger

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya