Membaca The Count of Monte Cristo Karya Alexandre Dumas

Alexandre Dumas adalah seorang penulis Perancis yang terkenal dengan salah satu karya fiksi sejarahnya yang berjudul The Count of Monte Christo dan Roman D’Artagnan. Ia lahir pada 24 Juli 1802. Dumas terkenal sebagai seorang penulis naskah drama dan penulis novel di Perancis.
Selain naskah drama dan novel, Alexandre Dumas juga menulis puisi dan artikel untuk majalah. Dalam kepenulisan, ia lebih populer dengan hasil karyanya yang hampir selalu bergenre fiksi sejarah dan petualangan. Beberapa karya populer dari Alexandre Dumas ialah Roman D’Artagnan, The Count of Monte Cristo dan Roman Marie Antoinette.
Dikutip dari beberapa sumber, berikut ulasan mengenai buku novel The Count of Monte Cristo karya dari Alexandre Dumas.
1. Profil Alexandre Dumas, penulis The Count of Monte Cristo

Alexandre Dumas, lahir dengan nama Dumas Davy de la Pailleterie, pada 24 Juli 1802, adalah seorang novelis dan penulis drama asal Prancis. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke banyak bahasa dan ia merupakan salah satu penulis Prancis yang karyanya sudah banyak dibaca oleh banyak orang dari berbagai belahan dunia.
Ayahnya, Jenderal Thomas-Alexandre Dumas Davy de la Pailleterie, lahir di koloni Prancis Saint-Domingue (sekarang Haiti) dari pasangan Alexandre Antoine Davy de la Pailleterie, seorang bangsawan Prancis, dan Marie-Cessette Dumas, seorang budak Afrika.
Pada usia 14 tahun, Thomas-Alexandre dibawa oleh ayahnya ke Prancis, di mana ia dididik di akademi militer dan memulai karier militer yang gemilang. Pada tahun 1861, ia mendirikan dan menerbitkan surat kabar L’Indépendent, yang mendukung unifikasi Italia. Ia kembali ke Paris pada tahun 1864.
Watts Phillips, seorang penulis drama Inggris yang mengenal Dumas di masa tuanya, menggambarkannya sebagai “Makhluk yang paling dermawan dan berhati besar di dunia. Dia juga makhluk yang paling lucu dan egois di muka bumi. Lidahnya seperti kincir angin, sekali digerakkan, Anda tidak akan pernah tahu kapan ia akan berhenti, terutama jika temanya adalah dirinya sendiri.”
2. Sinopsis novel The Count of Monte Cristo

The Count of Monte Cristo mengisahkan Edmond Dantes saat sedang berada di puncak kehidupannya. Masih muda, tampan, dengan tunangan cantik yang akan segera dinikahinya, dan baru saja diangkat sebagai kapten kapal. Hidupnya terlihat sangat indah, tetapi tiba-tiba nasibnya berubah drastis. Dantes ditahan dan dipenjara atas tuduhan palsu yang dilancarkan oleh tiga orang yang telah mengkhianatinya.
Kehidupannya tiba-tiba berubah menjadi gelap dan terkesan tidak ada harapan sama sekali. Setelah bertahun-tahun menghadapi hukuman, Dantes bertemu dengan Abbe Faria, seorang pendeta tua yang juga dipenjarakan di tempat yang sama dengan Dantes. Dari Faria, seorang sarjana, Dantes belajar banyak hal di dalam penjara.
Mereka bersama-sama merancang rencana untuk melarikan diri, tetapi hanya Dantes yang berhasil ketika Faria meninggal dan memberinya kesempatan untuk kabur sekali seumur hidup. Setelah berhasil melarikan diri dengan menyamar sebagai mayat, Dantes mencari harta karun Monte Cristo yang telah diceritakan oleh Faria.
Singkatnya, Dantes kembali dengan identitas baru sebagai Count of Monte Cristo. Kekayaan yang melimpah tersebut memberinya akses ke masyarakat kelas atas. Dengan kekuasaan baru yang dimilikinya, Dantes merancang strategi cermat untuk membalas dendam kepada para pengkhianatnya yang telah ia rencanakan selama bertahun-tahun di penjara.
3. Kelebihan novel The Count of Monte Cristo

Novel The Count of Monte Cristo ini menonjol berkat ceritanya yang sangat lengkap dan mendetail, mampu menghadirkan setiap aspek kehidupan karakter-karakternya dengan jelas. Bahasa yang digunakan dalam novel ini juga sederhana dan mudah dipahami, memungkinkan pembaca untuk terlibat sepenuhnya dalam alur cerita tanpa mengalami kesulitan.
Dialog-dialog yang disusun dengan sangat bernas dan cerdas tidak hanya menggerakkan cerita tetapi juga mengungkapkan kompleksitas karakter yang ada di dalam buku ini. Hubungan antara karakter-karakternya terjalin dengan baik, bagaikan jaring laba-laba yang teratur dan terhubung satu sama lain, memberikan kedalaman dan dinamika yang sangat baik.
Kamu tak perlu khawatir, meskipun novel ini adalah novel terjemahan, bahasa yang digunakan tetap enak dan mudah dibaca, sehingga berhasil mempertahankan nuansa asli cerita dengan baik. Secara keseluruhan, novel ini menarik dan tidak bertele-tele, cocok untuk pembaca yang menyukai cerita dengan alur yang padat dan tidak membingungkan.
4. Pesan moral novel The Count of Monte Cristo

Buku The Count of Monte Cristo mengajarkan kita banyak pelajaran berharga, terutama tentang konsep menuai apa yang ditabur. Sebuah kebijaksanaan manusia terdapat dalam dua kata ini, menunggu dan berharap.
Dua hal ini mengajarkan pentingnya kesabaran, ketekunan, dan keyakinan dalam proses hidup. Tindakan kita hari ini, seperti menabur benih, akan berdampak pada apa yang kita panen di masa depan mau itu baik ataupun buruk.
Demikian ulasan mengenai buku novel The Count of Monte Cristo karya dari Alexandre Dumas. Selamat membaca bukunya, ya.