Inilah Orang-orang Unik yang Hidup seperti Zaman Batu di Era Modern

- Mikael Strandberg, eksplorasi kehidupan primitif secara sukarela
- Penjelajah asal Swedia menjalani hidup seperti manusia zaman batu selama 30 hari di hutan Patagonia tanpa alat modern.
- Ia menggunakan alat batu yang dibuat sendiri, mengandalkan api alami, dan berburu makanan liar.
Di tengah kemajuan teknologi dan kehidupan digital yang semakin cepat, masih ada segelintir orang yang memilih untuk hidup seperti manusia prasejarah. Mereka menolak kenyamanan modern, teknologi, dan bahkan listrik, demi menyatu kembali dengan alam dan menjalani hidup dengan cara yang paling mendasar.
Keputusan mereka sering kali dilihat sebagai ekstrem, namun sekaligus mengundang kekaguman. Beberapa dari mereka hidup sepenuhnya terisolasi, sementara yang lain menjadi bagian dari komunitas kecil yang memiliki aturan hidup seperti di zaman batu.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar, apakah hidup primitif bisa menjadi bentuk protes terhadap modernitas atau justru jalan menuju ketenangan sejati? Artikel ini akan mengulas beberapa kisah nyata manusia yang memilih hidup ala zaman batu di era modern.
Berikut manusia-manusia yang hidup seperti zaman batu di era modern.
1. Mikael Strandberg, eksplorasi kehidupan primitif secara sukarela

Mikael Strandberg, seorang penjelajah asal Swedia, pernah menjalani hidup seperti manusia zaman batu selama 30 hari di hutan Patagonia, tanpa alat modern, pakaian teknis, atau makanan siap saji. Eksperimen sosial ini dilakukannya untuk menguji batas kemampuan manusia dan menggali kembali insting dasar bertahan hidup.
Selama petualangan ini, Mikael hanya menggunakan alat batu yang dibuat sendiri, mengandalkan api alami, dan berburu makanan liar. Ia mencatat bahwa meskipun fisiknya sangat terkuras, secara mental ia merasa lebih bebas dan selaras dengan alam. Baginya, hidup seperti manusia purba adalah bentuk refleksi tentang kesenjangan antara manusia modern dan alam.
2. Komunitas anachronisme primitif di Amerika Serikat

Di beberapa wilayah pedalaman Amerika Serikat, ada komunitas kecil yang menolak segala bentuk kemajuan teknologi dan memilih hidup dengan cara yang mereka yakini lebih murni. Mereka membangun rumah dari lumpur dan kayu, tidak menggunakan listrik, dan hidup dari hasil berburu serta bertani secara tradisional.
Salah satu komunitas paling terkenal adalah The Primal Tribe di Utah, yang terdiri dari keluarga-keluarga yang telah memutuskan hidup sepenuhnya tanpa internet, mobil, atau uang. Mereka menilai bahwa gaya hidup modern merusak hubungan antar manusia dan mengikis nilai spiritual. Anak-anak di komunitas ini diajarkan cara membuat alat batu, menyalakan api tanpa korek, dan mengolah makanan dari alam liar.
3. Ho Van Lang, si tarzan dari Vietnam

Ho Van Lang adalah pria asal Vietnam yang menghabiskan lebih dari 40 tahun hidup di hutan bersama ayahnya, setelah mereka melarikan diri dari perang pada tahun 1972. Mereka tinggal di gubuk yang dibangun sendiri, makan dari hasil berburu dan memancing, dan tak pernah bersentuhan dengan teknologi modern.
Saat ditemukan pada tahun 2013, Lang bahkan tidak mengetahui bahwa perang Vietnam telah usai. Ia mengenakan pakaian dari kulit pohon dan tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa modern. Meski akhirnya dibawa kembali ke desa, adaptasi Lang terhadap kehidupan modern sangat sulit. Ia lebih nyaman tidur di luar rumah dan merasa asing dengan suara mesin dan cahaya lampu.
4. Simbol perlawanan terhadap dunia modern

Banyak dari mereka yang memilih hidup primitif melakukannya sebagai bentuk perlawanan terhadap modernitas yang dianggap menyesakkan. Konsumerisme, kerusakan lingkungan, dan tekanan sosial menjadi alasan utama mereka meninggalkan peradaban. Dalam pandangan mereka, zaman batu bukan kemunduran, tapi justru kemerdekaan.
Hidup seperti manusia purba di era modern menjadi bentuk kritik yang tajam terhadap kehidupan kontemporer yang penuh stres dan kehilangan koneksi dengan alam. Meskipun tidak semua orang bisa menjalani gaya hidup ekstrem seperti ini, kisah-kisah mereka mengajak kita merenung, apakah semua kemajuan benar-benar membawa kita pada kebahagiaan?
Demikian pembahasan mengenai manusia-manusia yang hidup seperti zaman batu di era modern.