Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fun Fact tentang Uang yang Bisa Mengubah Caramu Melihat Isi Dompet

Ilustrasi fun fact tentang uang yang bisa mengubah caramu melihat uang. (Pinterest/freepik/molasislamic)

Uang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari, tetapi jarang ada yang benar-benar memikirkan asal usulnya, nilai psikologisnya, atau fakta-fakta menarik yang tersembunyi di balik lembaran kertas dan keping logam tersebut. Manusia mengejarnya, mengelolanya, dan bahkan membiarkannya memengaruhi emosi dan hubungan.

Tapi seberapa banyak manusia benar-benar paham soal uang? Beberapa fakta tentang uang berikut ini bisa membuatmu memandang dompet, ATM, bahkan transfer digital dengan perspektif yang benar-benar baru. Dari sisi sejarah, psikologi, hingga keanehan nilai mata uang, inilah fun fact tentang uang yang bisa mengubah cara kamu melihat dan mengelolanya.

Berikut 5 fakta tentang uang yang bikin kamu melihat isi dompet dengan cara berbeda.

1. Uang kertas awalnya bukan bernilai sendiri, tapi sekadar tanda utang

Ilustrasi fun fact tentang uang yang bisa mengubah caramu melihat uang. (Pinterest/publicgold.my)

Uang kertas pertama kali digunakan bukan sebagai alat tukar bernilai mutlak, melainkan hanya sebagai bukti atau janji pembayaran. Davies dalam bukunya A History of Money: From Ancient Times to the Present Day, mengatakan di Tiongkok abad ke-7, pedagang menggunakan kertas bertuliskan nominal sebagai pengganti logam berat yang sulit dibawa.

Baru setelah itu, sistem uang kertas mulai diadopsi oleh negara-negara lain dengan prinsip serupa, bahwa uang mewakili emas atau perak yang disimpan di suatu tempat. Fakta ini menyoroti bahwa nilai uang sesungguhnya lebih banyak bergantung pada kepercayaan, bukan pada bahan dasarnya.

2. Otak menganggap uang tunai lebih nyata dari uang digital

Ilustrasi fun fact tentang uang yang bisa mengubah caramu melihat uang. (Pinterest/freepik/molasislamic)

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prelec dan Loewenstein dengan judul The Red and the Black: Mental Accounting of Savings and Debt, menunjukkan bahwa manusia lebih merasa “sakit” saat mengeluarkan uang tunai dibandingkan membayar dengan kartu atau dompet digital. Efek ini dikenal sebagai pain of paying, yaitu rasa nyeri psikologis saat uang keluar secara fisik dari tangan kita.

Inilah alasan kenapa kamu mungkin lebih boros saat belanja online atau menggunakan e-wallet. Ketika uang hanya berupa angka di layar, otak kita cenderung menganggapnya tidak "senyata" uang kertas, sehingga kontrol pengeluaran bisa jadi lebih longgar.

3. Ada mata uang yang secara harfiah terbuat dari batu raksasa

Ilustrasi fun fact tentang uang yang bisa mengubah caramu melihat uang. (Pinterest/NPR Pins)

Di Pulau Yap, Mikronesia, masyarakat zaman dulu menggunakan batu besar berbentuk cakram sebagai mata uang yang disebut Rai stones. Beberapa di antaranya bahkan berukuran hingga tiga meter dan berat berton-ton.

Uniknya, kepemilikan batu tersebut tidak harus dipindahkan secara fisik. Jika seseorang membeli sesuatu, cukup diumumkan bahwa batu tertentu kini dimiliki oleh orang lain. Lagi-lagi, ini menunjukkan bahwa nilai uang ada karena kesepakatan sosial, bukan karena bentuk atau ukurannya.

4. Desain uang bisa memengaruhi kepercayaan publik

Ilustrasi tanda istidraj, jebakan kenikmatan yang membinasakan. (Pinterest/gshow)

Negara-negara secara sadar merancang uang kertas dan koin dengan simbol nasional, tokoh penting, serta elemen artistik yang menimbulkan rasa bangga dan percaya pada sistem ekonomi mereka. Uang adalah alat propaganda yang halus tapi efektif, kata Gilbert dalam makalahnya Ornamenting the Facade of Hell: Iconographies of 20th-Century Money.

Misalnya, uang dolar AS menampilkan tokoh-tokoh pendiri negara dan simbol kepercayaan seperti “In God We Trust.” Di banyak negara lain, pemilihan wajah atau simbol pada uang juga bisa jadi isu politik atau identitas budaya yang sangat penting.

5. Inflasi pernah membuat uang jadi tidak lebih berharga dari kertas tisu

Ilustrasi fun fact tentang uang yang bisa mengubah caramu melihat uang. (Pinterest/jpnn.com)

Pada masa hiperinflasi di Zimbabwe tahun 2008, pemerintah mencetak uang hingga nominal 100 triliun dolar Zimbabwe. Namun uang tersebut nyaris tidak bisa membeli sepotong roti. Bahkan, masyarakat lebih memilih menggunakan uang itu sebagai bahan kerajinan tangan atau kertas toilet.

Kejadian serupa juga pernah terjadi di Jerman pasca-Perang Dunia I dan di Venezuela dalam dekade terakhir. Fakta ini mengingatkan bahwa uang hanya berfungsi selama sistem ekonomi dan kepercayaan terhadap pemerintah masih bertahan.

Nah itulah 5 fakta tentang uang yang bikin kamu melihat dompet dengan cara berbeda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us