Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Strategi Militer Khalid bin Walid saat Perang

Ilustrasi strategi Khalid bin Walid dalam peperangan. (Pinterest/Wolfgang Wiethoff)

Khalid bin Walid terlahir pada tahun 538 M. Khalid dijuluki dengan nama Abu Sulaiman dan juga dengan Abu Walid, karena Khalid memiliki anak laki-laki yang bernama Sulaiman dan Walid. Ia merupakan seorang dari keturunan Bani Makhzum, yaitu salah satu Bani yang terpandang di Quraisy.

Ketika Khalid bin Walid sudah berusia dewasa, ia merupakan salah satu tokoh pemuda yang sangat dihormati oleh banyak orang, tidak hanya dengan orang-orang seumurannya saja tetapi juga dihormati oleh orang yang lebih tua dibanding Khalid.

Ia memfokuskan karir lebih penting untuk tertuju pada perang. Rasa keinginannya dalam meraih kemenangan dalam peperangan dan mempunyai semangat membara sangat kuat untuk keberhasilan keinginanya tersebut.

Khalid bin Walid banyak terjun mengikuti berbagai pertempuran dan senantiasa mendapatkan kemenangan sehingga ia pun menjadi sosok pahlawan yang disukai khalayak orang banyak. Semua itu didapatkannya di sepanjang masa kehidupannya pada masa-masa sebelum memeluk agama Allah dan membenarkan atas kenabian Muhammad SAW.

Berikut 5 strategi militer yang dilakukan Khalid bin Walid dalam berbagai peperangan yang harus kamu ketahui.

1. Perang Uhud

Ilustrasi strategi Khalid bin Walid di perang Uhud. (Pinterest/Halalop)

Dalam pertempuran tahap pertama pada perang uhud yang terjadi pada tahun ketiga kalender Hijriyah. Pertempuran ini disebabkan oleh faktor membalas dendamnya pasukan Quraisy kepada pasukan umat Islam karena telah berhasil dalam perang badar pada saat itu.

Pada saat itu di bukit uhud, tempat pertempuran terjadi, peperangan hampir mendekati selesai dan pasukan pemanah kaum muslimin meninggalkan medan pertempuran mereka dengan bertujuan untuk mengambil harta rampasan dari pihak musuh.

Dampak negatif dari itu, pasukan kaum muslimin sudah terpencar-pencar dari medan pertempurannya. Khalid bin Walid pada saat itu menjadi pemimpin perang kaum Quraisy.

Dengan kecerdasan strategi perangnya, ia dengan sergap dan tanggap langsung menyerbu pasukan umat Muslim yang pada saat itu kondisi mereka sedang berjalan meninggalkan medan pertempuran tersebut. Pada saat itu pula kaum Muslimin tidak paham akan mana musuh dan juga mana kawannya sendiri.

2. Perang Khandaq

Ilustrasi strategi Khalid bin Walid di perang Khandaq. (Pinterest/Berisik New)

Dalam perang khandaq yang terjadi pada tahun kelima kalender Hijriyah. Perang ini menggunakan strategi dengan cara menggali parit sebagai cara pertahanan pada saat itu.

Khalid bin Walid ikut serta dalam peperangan ini bersama pasukan Musyrik. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perang ini adalah kaum Yahudi mengolok-olok kepada kaum Musyrikin untuk tidak menyukai umat Islam. Selain itu, bahkan mereka juga mendorong untuk memerangi kepada umat Islam.

Pada hari Sabtu, tepat di bulan Syawal, kaum Musyrik dari Arab mengirimkan pasukan perangnya kepada kaum Yahudi, akan tetapi pada hari tersebut kaum Yahudi tidak boleh melaksanakan perang karena hari Sabtu merupakan hari kesucian mereka. Kemudian di saat itu juga terjadinya angin topan yang melanda orang-orang Musyrik sehingga tempat peristirahatan perang mereka hancur lebur.

3. Perang Hunain

Ilustrasi strategi Khalid bin Walid di perang Hunain. (Pinterest/Nare)

Khalid bin Walid juga berkontribusi dalam perang hunain, perang ini terjadi setelah peristiwa Fathu Makkah. Perang ini disebabkan karena Raja yang bernama Malik bin Auf an-Nashri tidak terima adanya peristiwa Fathu Makkah

Ia berusaha mengumpulkan prajuritnya untuk memerangi Rasulullah SAW. Pada saat itu Khalid bin Walid berada dibarisan paling depan dengan mengendarai kuda.

Strategi yang dilakukan Khalid bin Walid dalam peperangan ini adalah dengan cara membuat tempat peristirahatan perang didekat sebuah benteng. Dengan tujuan apabila terdapat serangan dari musuh, benteng itulah sebagai tempat untuk bersembunyi dibaliknya. Perang itu berakhir pada tahun ke delapan kalender Hijriyah dengan ditandainya pasukan Umat Muslim kembali ke kota Madinah.

4. Perang Tabuk

Ilustrasi strategi Khalid bin Walid di perang Tabuk. (Pinterest/vikingsword.com)

Selanjutnya adalah perang tabuk, perang ini disebabkan karena pasukan Romawi telah mengirim kekuatan besar untuk menguasai wilayah Syam pada saat itu. Rasulullah berkeinginan untuk menaklukan daerah yang mendekati dari Tabuk. Daerah itu dipimpin oleh Ukaidar bin Abdul Malik yang beragama Nasrani.

Rasulullah memerintahkan kepada Khalid bin Walid untuk mengatasinya dengan ditemani pasukan berkuda sebanyak 400 pasukan. Strategi yang dilakukan Khalid bin Walid untuk mengatasi Ukaidar dengan cara menawan kepadanya kemudian menyerahkan langsung kepada Rasulullah SAW.

5. Perang Mu'tah

Ilustrasi strategi Khalid bin Walid di perang Mu’tah. (Pinterest/Raymond Ibrahim)

Peperangan pertama kali yang diikuti oleh Khalid bin Walid Pasca memeluk agama Islam adalah perang Mu’tah. Diceritakan bahwa perang ini merupakan perang yang besar yang pernah dilakukan oleh umat Islam semasa hidup Nabi Muhammad SAW. Namun dari peristiwa perang Mu’tah ini Khalid bin Walid mampu mengalahkan musuh, yaitu pasukan Romawi.

Pada kejadian Fath Mekkah, Khalid bin Walid juga diberi tugas dari Rasulullah SAW untuk menghancurkan berhala-berhala yang bernama Uzza dan Nakhla. Letak berhala kaum Jahiliyah tersebut yang semuanya dikumpulkan di Ka’bah menjadi satu tempat sakral untuk pemujaan orang-orang Jahiliyah pada masa itu. Tugas ini dilaksanakan tanpa terjadi pembunuhan antara kaum Muslimin dan kaum Jahiliyah.

Khalid bin Walid dikenal sebagai seorang tokoh Quraisy dan pahlawan yang tak lepas dari dunia kemiliteran dan peperangan. Ia merupakan salah satu komandan militer yang paling disegani dan terkenal di mana-mana pada abad pertama hijriyah.

Khalid bin Walid juga tidak pernah mengalami kekalahan dalam peperangan mana pun, baik sebelum maupun sesudah masuk Islam. Pemilik strategi dan taktik militer yang cemerlang, yang kemudian banyak dipelajari diberbagai akademi militer di seluruh dunia hingga sekarang.

Nabi Muhammad memberi Julukan Saifullah al-Maslul karena Khalid bin Walid berhasil menyelamatkan kaum Muslimin ketika dalam kondisi terdesak dan kalah dalam jumlah pasukan dalam berperang. Termasuk mengenai wafatnya tiga pemimpin umat Islam (Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abu Thalib, dan Abdullah bin Rawahah). Kemudian setelah berhasil menyelamatkan kaum Muslimin tadi, Khalid bin Walid lalu kembali pulang menuju ke kota Madinah.

Demikian 5 strategi militer yang dilakukan Khalid bin Walid dalam berbagai peperangan yang harus kamu ketahui.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hirpan Rosidi, S.Psi
EditorHirpan Rosidi, S.Psi
Follow Us