Tujuh Napi di Bima Berhasil Ditangkap, Tersisa Tiga yang Buron

Sebelumnya, Kepala Rutan Kelas II B Raba Bima Muhammad Saleh mengatakan kronologi kericuhan yang terjadi di Rutan Raba Bima diduga karena ulah salah satu napi atas nama M Rifaid alias Mega. 

Napi ini diduga memprovokasi rekan-rekannya sehingga timbul kericuhan memicu kaburnya para tahanan Rutan Bima. 

"Kaca jendela dirusak oleh Mega bersama tahanan lainnya. Ada beberapa tahanan juga pukul anggota yang berjaga di rutan," kata Saleh. 

Ada pun jumlah petugas yang alami luka-luka berjumlah tiga orang. Ada yang luka di bagian kepala, tangan dan bagian tubuh lainnya akibat lemparan pot bunga dalam rutan.

Tidak berselang lama, aparat berhasil mengamankan tujuh orang napi yang kabur dimasukkan ke Rutan Kelas II B Raba Kota Bima. Pihak rutan sempat mempublikasi 10 napi yang berhasil kabur, masing-masing inisial, S asal Donggo, Y asal Sila Rada, S asal Sape, R asa Desa Keli, R asal Kore, FH asal Desa Simpasai – Monta, A asal Tente Nisa, A asal Tangga Baru, D asal Sila, dan H Asal Kelurahan Jatibaru.

Di antara napi ini, tiga lainnya berhasil kabur dengan merampas sepeda motor milik warga Kelurahan Tanjung yang kebetulan melintas di depan Rutan Bima. 

Aparat hukum di Bima sekarang memfokuskan pencarian terhadap tiga napi kabur yang masih tersisa ini. Mereka sudah mengantongi data-data lokasi di mana sekiranya mereka akan bersembunyi.

"Tiga di antara masih dalam pengejaran," kata Jufrin.

Seluruh tim di Porles Bima Kota, Batalyon C Brimob NTB, Kodim 1608 Bima, Rutan Kelas IIB Bima, Polsek Rasanae Timur untuk memburu ketiga tahanan yang berhasil kabur.

Untuk tahanan atas nama Mega yang menjadi provokator kaburnya 17 tahanan saat ini masih proses pemeriksaan di Rutan Kelas II B Raba Kota Bima.