Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Seorang Siswi Dikeroyok 5 Temannya, 2 Pelaku Dikeluarkan dari Sekolah

Foto halaman SMAN 4 Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Kota Bima, IDN Times - Seorang siswi di SMAN 4 Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dikeroyok lima rekannya, Senin siang (28/11/2022). Dari pengeroyokan tersebut, pelajar asal Kecamatan Mpuda ini menderita luka lebam di tangan hingga rambut rontok akibat dijambak terduga pelaku.

Kepala Sekolah SMAN 4 Kota Bima, Siti Maryatun yang dikonfirmasi membenarkan insiden pengeroyokan di satuan pendidikan setempat. Bermula pelaku dan korban terlibat cekcok melalui pesan WhatsApp, sehari sebelum kejadian.

"Ada kalimat yang tidak enak didengar yang dikeluarkan saat mereka cekcok. Yang namanya remaja kan, hal yang kecil bisa jadi besar," terang dia dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (29/11/2022).

1. Korban dikeroyok dan rambut dijambak

Garudanews.id

Menaruh dendam saat cekcok tersebut, kemudian lima terduga pelaku mendatangi korban saat waktu istrahat berlangsung, Senin (28/11/2022). Tanpa basa-basi, lima terduga pelaku langsung melakukan pengeroyokan dan menjambak rambut korban hingga jatuh tersungkur.

Akibat dari tindakan tak menyenangkan tersebut, PR mengalami trauma berat. Termasuk menderita luka lebam di bagian tangan dan sebagian rambutnya rontok.

"Hanya itu saja kok, kalau luka lain gak ada," terang Siti. 

2. Dua dari lima pelaku dikeluarkan dari sekolah

Foto Kepala SMAN 4 Kota Bima, Siti Maryatun (IDN Times/Juliadin)

Sementara dua di antara lima pelaku langsung dikeluarkan dari sekolah atau dikembalikan ke orang tuanya masing-masing. Karena keduanya sudah dua kali tercatat melakukan pelanggaran tata tertib ketika berada di lingkungan sekolah. 

"Sedangkan 3 orang masih kami tolerir, karena baru sekali lakukan pelanggaran di sekolah. Misal berulah lagi, akan kami kembalikan ke orang tuanya," tegas dia.

Alternatif ini, diakui Siti untuk menekan peristiwa serupa di kemudian hari. Sehingga sebagai pencegahan dini, harus ada yang dikorbankan berupa dikeluarkan dari sekolah.

"Kalau kita tahan yang sudah sering melanggar, nanti akan berbuat lagi. Jadi baiknya, mereka harus dipisahkan," beber dia.

3. Orang tua korban lapor polisi

lebongkab.go.id

Meski telah dikenakan sanksi terhadap dua pelaku, Siti sapaan karib Kasek SMAN 4 Kota Bima ini mengaku telah memanggil para siswa dan orang tua ke sekolah. Hanya saja, perwakilan dari orang tua korban tidak memenuhi panggilan, padahal berulang kali dihubungi via ponsel. 

"Kabarnya orang tua korban telah melapor kejadian ini ke Polres Bima Kota. Makanya mereka gak hadir penuhi panggilan kami hari ini," katanya.

Meski tak dihadiri orang tua korban, pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap pelaku. Termasuk mengingatkan masing-masing orang tua mereka, agar fungsi pembinaan dan pengawasan ditingkatkan.

"Sudah kita bina, bahkan orang tua pelaku telah mengakui kesalahan anaknya, serta minta maaf. Cuma itu, jalan damainya belum, karena keluarga korban gak hadir," ungkap dia.

Dalam waktu dekat ini, rencananya pihak sekolah akan mengunjungi rumah korban di Kecamatan Mpuda. Mengingat, pasca kejadian kemarin, PR tidak masuk sekolah lantaran masih trauma dan sakit akibat dikeroyok.

"Kabarnya dia masih sakit. Nanti kami akan kunjungi dia ke rumah," tandas Siti.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us