Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemuka Agama di NTT Imbau Warga agar Tak Terprovokasi dan Anarkis

Aksi demonstrasi di Mabes Polda NTT pada malam 30 Agustus 2025.
Aksi demonstrasi di Mabes Polda NTT pada malam 30 Agustus 2025. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Intinya sih...
  • Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, mengimbau agar umat Katolik dan masyarakat di wilayah pelayanan KAK menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi.
  • Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel B. Pandie, meminta agar suara-suara kebenaran tidak diikuti dengan pengrusakan dan pembakaran fasilitas umum.
  • Ketua MUI NTT, Hj Muhamad S. Wongso, ingin setiap aspirasi disampaikan tetapi tidak sampai pada tindakan anarkisme karena hanya menimbulkan penyesalan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Para pemuka agama di Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau agar umat di wilayah mereka untuk tak terprovokasi aksi yang anarkis dan tak bijak dalam menyampaikan protes.

Pernyataan senada ini disampaikan oleh Uskup Keuskupan Agung Kupang (KAK), Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT.

Ketiga tokoh dari masing-masing agama ini mendukung pernyataan sikap dan kebebasan bersuara sesuai konstitusi, namun dipertanggungjawabkan secara bijak, tidak sampai pada aksi pengrusakan dan berbagai aksi lain yang merugikan.

1. Jangan sampai terpecah belah

Uskup Agung Kupang Hironimus Pakaenoni menunggu kedatangan jenazah Mgr Petrus Turang di Gereja Katedral Kupang. (IDN Times / Putra F. D. Bali Mula)
Uskup Agung Kupang Hironimus Pakaenoni. (IDN Times / Putra F. D. Bali Mula)

Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, mengimbau segenap umat Katolik dan masyarakat di wilayah pelayanan KAK agar tetap menjaga kondusifitas, keamanan hingga kerukunan satu sama lain.

"Serta tidak terprovokasi dengan hal-hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa khususnya di wilayah kita ini," tandasnya.

Seluruh umat dimintanya berpikir arif, jernih dan kritis, dalam bersuara maupun saat menyikapi kondisi bangsa ini. Ia berharap seluruh masyarakat terus menjaga keharmonisan dalam menyuarakan pendapat.

2. Tidak merusak dan membakar

Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel B. Pandie.
Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel B. Pandie. (Dok Sinode GMIT)

Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel B. Pandie, mengimbau agar suara-suara kebenaran dari masyarakat tidak diikuti dengan pengrusakan, pembakaran, karena akan merugikan masyarakat sendiri.

"Kami meminta, kita semua tidak boleh terprovokasi, tidak terpancing, sehingga suara-suara yang dinyatakan, suara kebenaran, dan apa yang kita kritisi benar-benar berkualitas," tandasnya.

Ia meminta masyarakat harus bijak menyikapi kondisi NTT dengan tidak lagi sampai pada aksi membakar fasilitas umum seperti di daerah lainnya.

"Suara-suara kebenaran itu harus melihat konteks kita di NTT. Ada banyak fasilitas yang harus kita jaga untuk kebaikan bersama. Kita jangan terprovokasi. Persoalan ini multi kompleks. Percayalah bahwa suara kebenaran akan menemukan jalan," tukasnya lagi.

3. Akan jadi penyesalan

Ketua MUI NTT, Hj. Muhamad S. Wongso.
Ketua MUI NTT, Hj. Muhamad S. Wongso. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Ketua MUI NTT, Hj Muhamad S. Wongso, juga ingin setiap aspirasi yang bisa disampaikan tidak sampai pada tindakan anarkisme.

"Secara konstitusional boleh berpendapat tapi jangan anarkis karena pada akhirnya penyesalan kita saja yang terjadi, tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah bila demikian dalam negara demokrasi ini," imbau dia.

Ia meminta para elite juga membuka ruang dengan masyarakat. Menurutnya, tindakan ekstrem muncul karena ruang tersebut tidak dibuka. Ia secara pribadi pun selalu mengikuti perkembangan negara akhir-akhir ini dan menyatakan penyesalan karena tak ada politisi yang muncul ke publik untuk bertanggungjawab penuh. Ia ingin situasi ini diantisipasi secara serius para pihak terkait agar tak membahayakan.

"Terlebih-lebih di (tahun) '98 itu harus kita hindari," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us