TKI NTB Korban Kapal Tenggelam Minta Segera Dipulangkan dari Batam 

Penyeberangan Batam - Malaysia ditarik biaya Rp7,5 juta

Mataram, IDN Times - Sebanyak 23 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta segera dipulangkan dari Batam Kepulauan Riau. Para TKI itu mengharapkan kehadiran Pemda NTB untuk melihat kondisi mereka di selter penampungan milik UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang berada di Kota Batam.

Wakil Ketua Ikatan Keluarga Besar Lombok Kota Batam Muhammad Nasir yang dikonfirmasi IDN Times, Rabu (22/6/2022) lewat sambungan telepon mengatakan, 30 TKI yang menjadi korban kapal tenggelam dari Batam menuju Malaysia, semuanya berasal dari Lombok.

Hal itu didapatkan dari TKI yang selamat dari peristiwa kapal tenggelam mengangkut pekerja migran tersebut.

1. Dua TKI korban selamat dirawat di rumah sakit

TKI NTB Korban Kapal Tenggelam Minta Segera Dipulangkan dari Batam Para TKI asal NTB yang selamat dari peristiwa kapal tenggelam. (Dok. Istimewa)

Nasir mengatakan, sebanyak 23 TKI berhasil diselamatkan dari peristiwa kapal tenggelam tersebut. Di mana, tujuh orang hilang dan dilakukan pencarian oleh tim SAR setempat. Namun, ada beberapa orang korban meninggal telah ditemukan.

Sedangkan 23 korban selamat, sebanyak 21 orang ditampung di selter milik UPT BP2MI Kota Batam. Sedangkan 2 orang masih dirawat di rumah sakit. Nasir mengaku belum mendapatkan update informasi mengenai 2 orang yang masih dirawat di rumah sakit.

"Dua orang sedang dalam perawatan di rumah sakit. Mereka dirujuk ke rumah sakit oleh Lanal Batam. Kemudian 7 orang ini yang hilang diperkirakan meninggal karena tenggelam dan masih dalam proses pencarian di Tim SAR," kata Nasir.

Baca Juga: Kronologis Lengkap Tenggelamnya Kapal TKI Ilegal Asal NTB di Batam 

2. Korban hilang sudah ada yang ditemukan

TKI NTB Korban Kapal Tenggelam Minta Segera Dipulangkan dari Batam TKI korban kapal tenggelam yang ditemukan meninggal. (Dok. Istimewa)

Dari 7 TKI yang hilang, kata Nasir, sudah ada yang ditemukan oleh tim SAR. Namun, ia belum mendapatkan informasi detail jumlah korban hilang yang sudah ditemukan.

"Karena di antara 7 orang ada satu perempuan korbannya. Artinya 30 orang ini terdeteksi satu orang perempuan, yang termasuk korban tenggelam. Dari keterangan korban yang selamat mereka semua dari Lombok," kata Nasir.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kota Batam ini mengungkapkan, TKI yang selamat dari peristiwa kapal tenggelam dalam kondisi trauma berat. Sehingga perlu ada pemeliharaan psikologis mereka.

Sebanyak 21 TKI ilegal asal NTB itu meminta agar segera dipulangkan dari Batam. Selain itu, mereka berharap Pemda NTB dapat berkunjung ke Batam melihat kondisi semua korban secara langsung. "Mereka kepingin ada kunjungan dari pemerintah daerah dan di situ mungkin mereka mau curhat apa saja yang menjadi harapan atau keluhan mereka," tambah Nasir.

3. Keluarkan biaya Rp7,5 juta untuk menyeberang dari Batam ke Malaysia

TKI NTB Korban Kapal Tenggelam Minta Segera Dipulangkan dari Batam Wakil Ketua Ikatan Keluarga Besar Lombok Kota Batam Muhammad Nasir. (Dok. Istimewa)

Selain itu, kata Nasir, para TKI juga meminta penyalur atau tekong yang memberangkatkan mereka segera ditangkap dan diproses hukum. Karena untuk menyeberang dari Batam ke Malaysia, masing-masing TKI mengeluarkan biaya sebesar Rp7,5 juta.

"Artinya tekong ini sudah menerima uang dari para TKI. Kabarnya untuk bisa menyeberang dari Batam ke Malaysia menggunakan speedboat itu Rp7,5 juta per orang. Itu di luar biaya lain. Ini khusus untuk biaya menyeberang saja," tuturnya.

Bahkan, kata Nasir, para TKI ini mengeluarkan sendiri biaya tiket dari Lombok ke Batam. Mereka ke Batam seolah-olah seperti penumpang biasa. Tetapi setibanya di Batam, sudah ada orang yang menunggu. Kemudian mereka ditampung sebelum diberangkatkan ke Malaysia menggunakan speedboat.

Baca Juga: Kapal TKI Tenggelam, Wagub NTB Nyatakan Perang Melawan Calo 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya