Tarif Hotel Gila-gilaan di Mandalika, Tembus Rp53,8 Juta saat MotoGP

Dispar NTB rekomendasikan penonton menginap di Kota Mataram

Mataram, IDN Times - Tarif kamar hotel di kawasan Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) naik gila-gilaan saat gelaran MotoGP pada 27 - 29 September 2024. Berdasarkan harga publish kamar hotel di Online Travel Agent (IOTA) Traveloka, tarif kamar hotel di Raja Hotel Kuta Mandalika menembus Rp53,8 juta lebih per malam.

Kemudian di Tampah Hills Kuta, tarif kamar hotel Rp27,5 juta per malam. Selain itu, Sikara Lombok Hotel tarifnya Rp11,8 juta per malam. Ada juga tarif kamar hotel mencapai Rp11,7 juta di Olea Villas Resort Mawun Kuta.

1. Dispar NTB benarkan tarif kamar hotel di Mandalika naik drastis

Tarif Hotel Gila-gilaan di Mandalika, Tembus Rp53,8 Juta saat MotoGPSuasana saat event MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika berlangsung pada Sabtu (19/3/2022). (IDN Times/Uni Lubis)

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Jamaluddin Maladi membenarkan tarif kamar hotel yang baik gila-gilaan di kawasan Mandalika dan sekitarnya. Ia mengatakan pemesanan kamar hotel berbintang di Mandalika sudah penuh atau full booking.

Jamaluddin mengatakan telah berkoordinasi dengan Mandalika Hotel Association (MHA) bahwa hotel di kawasan Mandalika banyak yang dibooking para pembalap, kru dan ofisial MotoGP.

"Ada yang memesan kamar hotel di Mandalika gak dapat kamar dan harganya gila. Saya membenarkan karena sudah koordinasi dengan Ketua MHA. Ternyata di sana tempat menginap pembalap, kru dan ofisial MotoGP," kata Jamaluddin dikonfirmasi, Rabu (11/9/2024).

Tarif kamar hotel berbintang di Mandalika, diakui Jamaluddin, memang mahal. Sebagian besar hotel berbintang juga sudah menutup pemesanan kamar. Kawasan Mandalika masuk dalam zona satu. Sesuai Pergub No. 9 Tahun 2022, kenaikan tarif kamar hotel maksimal tiga kali lipat.

Baca Juga: PHRI NTB Ungkap Penyebab Mahalnya Tarif Kamar Hotel saat MotoGP

2. Rekomendasikan penonton MotoGP menginap di Mataram

Tarif Hotel Gila-gilaan di Mandalika, Tembus Rp53,8 Juta saat MotoGPMonumen Tugu Mataram Metro (tripadvisor.co.id)

Melihat mahalnya tarif kamar hotel di kawasan Mandalika, Jamaluddin merekomendasikan para penonton MotoGP 2024 sebaiknya menginap di Kota Mataram.

Karena ketersediaan kamar hotel di Kota Mataram juga masih banyak. Selain itu, tarif kamar hotel di Kota Mataram juga masih normal. Kalau pun ada kenaikan, maksimal satu kali lipat.

"Bagi penonton MotoGP, saya rekomendasikan jangan menginap di Mandalika karena mahal. Nginap saja di Mataram. Karena di Mataram masih banyak hotel bintang satu dan non bintang dengan harga murah. Saya rekomendasikan di Mataram, Senggigi atau Lombok Timur," ucap Jamaluddin.

Jamaluddin mengatakan semua kamar hotel berbintang di Mandalika sudah habis dipesan.

"Karena memang karena demand, sudah diborong pembalap dan Dorna. Dan kamar hotel di Mandalika juga tidak banyak," jelasnya.

3. Broker kamar hotel belum bisa dihilangkan

Tarif Hotel Gila-gilaan di Mandalika, Tembus Rp53,8 Juta saat MotoGPIlustrasi orang sedang mengecek berkas . (Pexels.com/Alexander Suhorucov)

Mantan Komandan Lapangan MotoGP Mandalika 2023 ini, mengatakan Pemprov NTB bersama Forkopimda dan asosiasi pariwisata telah menggelar rapat koordinasi belum lama ini. Dikatakan, broker kamar hotel saat MotoGP memang belum semua dapat dihilangkan.

"Memang belum semua kita hilangkan namanya broker, orang mencari rezeki pada saat event seperti ini. Tetapi bukan saja di Lombok pada saat MotoGP Mandalika namun di daerah lain juga ada. Kalau kita evaluasi dari MotoGP pertama tahun 2022, pada 2023 jauh lebih bagus," terang Jamaluddin.

Dia mengatakan dulu tarif kamar hotel naik sampai 10 kali lipat di tempat event atau zona satu. Namun, katanya, sekarang pada zona satu sudah mengikuti Pergub No.9 Tahun 2022. Meski diakui, pelaksanaan Pergub yang mengatur harga akomodasi itu belum maksimal di lapangan.

Jamaluddin menyebut para broker sudah trauma karena banyak kamar hotel yang tidak laku pada saat MotoGP 2023. Kamar hotel yang sudah dibooking broker dikembalikan lagi ke manajemen hotel untuk dijual kembali dengan harga yang lebih murah.

"Daripada gak ada yang menempati. Itu yang menyebabkan tahun kemarin sebagian broker itu agak kapok. Broker itu sekarang melihat juga, pasarnya seperti apa. Karena sekarang di zona 2 dan zona 3, harganya sudah normal," terangnya.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB merasa dikambinghitamkan terkait mahalnya harga kamar hotel saat MotoGP Mandalika 2024. Ketua PHRI Provinsi NTB Ni Ketut Wolini mengatakan pengusaha akomodasi perhotelan telah menjual harga kamar hotel berdasarkan Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Tarif Usaha Jasa Akomodasi.

Berdasarkan Pergub tersebut, pengusaha boleh menaikkan harga kamar hotel tiga kali lipat di zona pertama yaitu kawasan Mandalika dan sekitarnya.

Kemudian pengusaha hotel boleh menaikan harga kamar dua kali lipat untuk zona dua yang berada di luar kawasan Mandalika. Sedangkan zona 3 yang berada di wilayah Kota Mataram, Senggigi dan kawasan tiga Gili di Lombok Utara, boleh menaikkan harga kamar hotel satu kali lipat.

"Pengusaha hotel sudah menjual sesuai dengan Pergub. Kalau anggota kami semua sudah kami telepon, sesuai Pergub mereka menjual kamar hotel," kata Wolini.

Wolini mengatakan anggota PHRI NTB menjual harga kamar hotel sesuai ketentuan dalam Pergub. Sehingga, jika ada yang menjual di atas ketentuan dalam Pergub, dipastikan adalah broker atau travel agen.

Dia menyoroti tidak adanya pemberian sanksi dalam Pergub No. 9 Tahun 2022. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh oknum untuk menjual kamar hotel dengan harga yang tidak wajar. "Tidak menutup kemungkinan adanya broker. Karena kenyataannya begitu, ada broker, travel agen," terangnya.

Misalnya, hotel sudah menaikkan harga tiga kali lipat untuk zona Mandalika dan sekitarnya pada saat event MotoGP. Tetapi, itu dijual lagi oleh broker atau travel agen dengan harga yang lebih tinggi.

"Di sini harus diatur juga. Berapa persen mereka bisa menaikan dari harga kamar hotel. Harus dihitung detail biar tidak ada yang saling menyalahkan," sarannya.

Baca Juga: Tiket MotoGP Mandalika Baru Terjual 27.000 Lembar

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya