Seorang Pendaki Terpeleset dan Dievakuasi dari Gunung Rinjani

Pendaki berhasil dievakuasi ke Puskesmas

Mataram, IDN Times - Seorang pendaki terpeleset saat mendaki Gunung Rinjani, Sabtu (6/8/2022). Petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang bertugas di pintu registrasi pendakian Torean Lombok Utara menerima laporan sekitar pukul 21.00 Wita.

Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady di Mataram, Senin (8/8/2022) mengungkapkan petugas TNGR menerima laporan dari porter asal Torean. Bahwa seorang pendaki atau tamunya mengalami cedera di bagian pergelangan kaki akibat terpeleset saat mendaki hingga tidak dapat melanjutkan perjalanan.

1. Terjunkan 6 porter dan satu tenaga medis evakuasi korban

Seorang Pendaki Terpeleset dan Dievakuasi dari Gunung RinjaniPendaki yang terpeleset di Gunung Rinjani dievakuasi menggunakan tandu. (Dok. Balai TNGR)

Dedy menceritakan petugas TNGR mengarahkan korban untuk mencari tempat yang aman untuk beristirahat di sekitar lokasi..Dan segera memberikan pertolongan pertama dengan mengompres kaki yang cedera menggunakan air hangat sambil menunggu tim evakuasi tiba.

Klarifikasi dan informasi data korban dicek melalui tiket registrasi sesuai dengan kode booking. Kemudian petugas mempersiapkan tim evakuasi yang terdiri dari 6 porter dan satu tenaga medis yang diberangkatkan sekitar pukul 22.10 Wita.

Baca Juga: Gak Turun Bawa Sampah, TNGR 'Blacklist' 53 Pendaki di Gunung Rinjani 

2. Korban dievakuasi gunakan tandu dan digendong

Seorang Pendaki Terpeleset dan Dievakuasi dari Gunung RinjaniPetugas TNGR memberikan pertolongan pertama kepada pendaki yang terpeleset di Gunung Rinjani. (Dok. Balai TNGR)

Pada Minggu (9/8/2022) sekitar pukul 03.10 Wita, tim evakuasi tiba di lokasi Coplo Julat, tempat korban berada. Tim evakuasi langsung melakukan pertolongan pertama pada korban. Dengan berbagai pertimbangan, tim memutuskan melakukan evakuasi pagi hari.
Pada pukul 07.20 Wita, korban dievakuasi menggunakan tandu menuju pintu pendakian Torean. Tim evakuasi juga menggendong korban pada titik-titik tertentu secara bergantian.

Pukul 20.15 Wita, tim evakuasi dan korban tiba di pintu pendakian Torean. Setelah istirahat berapa saat, tim evakuasi langsung membawa korban ke Puskesmas Senaru untuk mendapatkan perawatan dan tindakan medis lebih lanjut.

3. Pendaki diminta persiapkan fisik dan mental

Seorang Pendaki Terpeleset dan Dievakuasi dari Gunung RinjaniPenanganan pendaki yang terpeleset di Puskesmas Senaru. (Dok. Balai TNGR)

Dedy menambahkan setibanya di Puskesmas Senaru, korban langsung diobservasi dan dilakukan tindakan medis oleh dokter jaga. Pada pukul 21.30 Wita, korban diperkenankan untuk pulang. Selanjutnya korban dibawa menuju Sembalun oleh rombongan yang menyertai korban.

Dedy meminta para pendaki agar lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan pendakian. Para pendaki harus mempersiapkan fisik dan mental yang baik sebelum melakukan pendakian.

Berdasarkan data TNGR, pada 2021, jumlah pengunjung yang mengalami kecelakaan sebanyak 24 orang. Dengan rincian, jatuh atau terkikir 13 orang, sakit 10 orang dan meninggal dunia satu orang. Pada 2020, jumlah pengunjung yang mengalami kecelakaan di TNGR sebanyak 15 orang. Dengan rincian, jatuh atau terkilir 8 orang, tersesat 3 orang, sakit 2 orang, dan meninggal dunia 2 orang.

Baca Juga: Bencana Abrasi Hantui Warga Mataram hingga Gili Trawangan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya