Investor Swedia akan Pugar Gua Peninggalan Jepang di Lombok

Investor Swedia akan bangun 100 vila di Tanjung Ringgit

Mataram, IDN Times - Investor asal Swedia, PT. Eco Solutions Lombok (ESL) akan segera merealisasikan investasinya di Tanjung Ringgit, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Investor ini akan membangun 100 vila secara bertahap.
Selain itu, PT. ESL juga akan melakukan pemugaran terhadap Gua Jepang di Desa Sekaroh, yang berada di daerah tersebut. Pasalnya, gua yang pernah menjadi tempat persembunyian tentara Jepang (Nippon) itu tidak terurus.

"Kebetulan di situ (kawasan Tanjung Ringgit) ada peninggalan sejarah dari zaman Jepang yang terabaikan. Itu juga akan menjadi fokus kami untuk kita memperbaiki bersama-sama," kata Direktur Eco Regions Group, John Higson usai penandatanganan kerja sama dengan Pemprov NTB di Pendopo Gubernur, Kamis (20/10/2022).

1. Gua tempat persembunyian tentara Jepang di Lombok

Investor Swedia akan Pugar Gua Peninggalan Jepang di LombokSenjata meriam yang berada di sekitar Gua Jepang. (dok. DPK Lombok Timur)

Gua Jepang di Desa Sekaroh Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur merupakan tempat persembunyian para tentara Jepang sekitar tahun 1829 - 1909. Gua tersebut berbentuk lorong dengan panjang 40 meter dan lebar 1,5 meter yang berada pada bukit di atas Pantai Pink, Kawasan Tanjung Ringgit.

Di dalam gua tersebut terdapat satu buah meja batu dan dua buah kursi batu yang dibuat oleh pribumi pada masa kerja rodi namun sekarang sudah tidak ada. Gua tersebut diperkirakan memiliki panjang 1,5 km yang konon tembus hingga ke Meriam Jepang. Pada depan Gua tersebut masih tersisa puing-puing pondasi bekas bangunan gua.

Pada lokasi yang sama dengan Gua Jepang terdapat Meriam dan Tangsi Nipon yang diperkirakan ada bersamaan dengan keberadaan Gua Jepang sekitar tahun 1829-1909. Meriam tersebut merupakan alat yang digunakan oleh tentara Jepang untuk menembak musuh, sedangkan Tangsi Nippon tersebut merupakan penjara yang digunakan tentara jepang untuk mengurung musuh.

Baca Juga: Gubernur NTB Tanggapi Soal Kebijakan 'One Gate System' Gili Trawangan

2. PT. ESL telah gelontorkan dana 10 juta dollar Amerika

Investor Swedia akan Pugar Gua Peninggalan Jepang di LombokDirektur Eco Regions Group John Higson usai penandatanganan kerja sama di Pendopo Gubernur NTB, Kamis (20/10/2022). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam waktu dekat, kata Higson, pihaknya akan segera membangun kantor utama dan infrastruktur pendukung. Secara bertahap akan dibangun sebanyak 100 vila.

Hingga saat ini, PT. ESL telah menggelontorkan dana sebesar Rp10 juta dollar Amerika atau Rp155 miliar lebih untuk investasi di Tanjung Ringgit. Setelah penandatangan kerja sama dengan Pemprov NTB, pihaknya akan segera memulai pembangunan.

"Kita bangun kantor dulu, infrastrukturnya dan selanjutnya bangun vila. Yang penting, area itu menjadi pembangunan berkelanjutan," ucapnya.

3. Alasan tertarik berinvestasi di Lombok

Investor Swedia akan Pugar Gua Peninggalan Jepang di LombokPantai Pink Lombok (instagrams .com/@el.journe

Higson mengungkapkan alasan pihaknya dan Pemerintah Swedia tertarik berinvestasi di Lombok. Karena Pemprov NTB juga cukup konsentrasi dalam pembangunan berkelanjutan atau sustainable development.

"NTB memiliki sumber daya yang potensial. lokasi yang sangat indah. Sekarang orang lokal juga berharap adanya perubahan," katanya.

Hal senada dikatakan Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg. Ia mengatakan investor Swedia tertarik berinvestasi di Lombok karena adanya dorongan yang kuat dari Pemda. NTB dinilai sebagai salah satu provinsi yang cukup serius mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

"Adanya dukungan dari Pemprov NTB juga membuat mereka tertarik berinvestasi di sini. Dan sangat mendukung dalam pengembangan sustainable development di NTB," kata Marina.

Baca Juga: Soal Gagal Ginjal Misterius, Kadikes NTB: Tetap Tenang dan Waspada!

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya