Fenomena Crazy Rich Ditangkap Polisi, TGB Ingatkan Kisah Qarun 

TGB: itu tren mendapatkan kekayaan tanpa proses yang baik

Mataram, IDN Times - Afiliator trading atau akrab di publik dengan sebutan crazy rich yang diamankan oleh Bareskrim Mabes Polri dikomentari Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) H.M. Zainul Majdi. TGB juga mengingatkan tentang kisah dari Qarun.

TGB khawatir generasi muda di Indonesia terseret pada cara pandang yang salah. Pola yang dilakukan oleh afiliator untuk mendapat keuntungan, mereka memanfaatkan tren untuk mendapatkan sesuatu dengan instan tanpa melalui proses yang baik.

“Sudut pandang bahwa kredibilitas atau status sosial itu ditentukan dari materi,” katanya, Senin (14/3/2022).

1. Redam dengan nilai agama dan budaya

Fenomena Crazy Rich Ditangkap Polisi, TGB Ingatkan Kisah Qarun ilustrasi harta kekayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Di dalam penjelasan Nabi Muhammad, kata TGB, ketika berbicara kekayaan, jangan semata mengukur dari materi atau kekayaan finansial. Ada yang lebih esensial, ketenangan hati, kenyamanan dalam kehidupan. Ketenangan jiwa dan batin, serta rasa kecukupan dalam setiap keadaan.

Dalam konteks agama dan nilai budaya yang tumbuh di tengah masyarakat, sambung TGB, fenomena ini dapat diredam dengan memanfaatkan nilai agama dan budaya. Hal lain, kata Doktor Ahli Tafsir ini, sikap takabur dan riya' ini akan membawa kepada kehancuran. Konteksnya bukan hanya individu, Ini juga bagi umat dan bangsa.

Baca Juga: Gubernur NTB Bawa Tanah Tambora dan Air Narmada ke IKN Nusantara 

2. Bangun peradaban yang maju dan rendah hati

Fenomena Crazy Rich Ditangkap Polisi, TGB Ingatkan Kisah Qarun Ilustrasi trading (unsplash/Austin Distel)

TGB mengajak segenap elemen bangsa membangun peradaban yang maju dan rendah hati. Peradaban yang tak hanya mengedepankan materi yang menyebabkan kesombongan. Jangan sampai seperti kisah Qarun seperti yang ada di dalam Al- Quran.

“Peradaban yang terlihat kasih sayang dan nilai kemanusiaan, Itu yang diharapkan para pendiri bangsa. Yang terkandung dalam Pancasila itu lebih dalam ketimbang kemajuan material dan fisik,” imbuhnya.

Seperti diketahui, afiliator trading belakangan kerap memamerkan kendaraan mewah, rumah, dan segala macam yang dikenakan di ruang publik. Tak jarang mereka sampai membuang barang-barang mewah atau membakarnya. Itu kerap dimunculkan di umggahan media sosial yang memiliki ratusan ribu follower.

3. Penipuan dengan platform digital

Fenomena Crazy Rich Ditangkap Polisi, TGB Ingatkan Kisah Qarun Digital platform (Shutterstock/ra2 studio)

Mantan Gubernur NTB dua periode ini mengatakan hendaknya , di dalam Islam mengajarkan kaidah untuk la dharar wa la dhirar atau tak melakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Ketika mengkonsumsi sesuatu harus makan-makanan yang sehat dan halal. Dan tak membahayakan tubuh. Termasuk ucapan dan sikap. Khususnya interaksi sosial.

“Jangan ada transaksi yang merugikan orang lain,” katanya.

Selain itu, di dalam Islam tujuan tak menghalalkan cara. Karena itu proses sama pentingnya di dalam Islam. Rasul ketika mengkritisi orang yang beribadah namun pakaian, makan, dan minumnya dari yang haram. Proses menuju beribadah bergelimang dengan sesuatu yang kurang baik.

Demikian pula dalam dakwah, itu dengan cara yang mulia. “Dalam fenomena afiliator crazy rich, sebagian dari anak muda yang ingin kaya menggunakan jalan pintas dengan menipu orang lain,” ucapnya.

Berikutnya, lanjut Doktor Ahli Tafsir ini, penting seperti yang disampaikan oleh ulama mengenai kemengertian. Di era digital ini tak hanya membuka peluang kebaikan. Rentan dimanfaatkan orang-orang yang memiliki tujuan tidak baik.

Penipuan dengan platform digital, memanfaatkan ketertarikan banyak orang pada era digital. Seakan-akan era digital lebih baik, transaksi digital dianggap lebih kredibel, dan dianggap lebih menguntungkan.

“Alimun bi zamanihi kalau kata ulama, mengerti akan perubahan yang terjadi. Tak menerima secara pasif, perlu juga mengerti,” bebernya.

Terakhir, TGB menekankan, sesuai firman Allah di dalam Al-Qur'an, lindungi dirimu dan keluargamu dari api neraka. Hendaknya pendidikan di keluarga mengedepankan nilai, fokus membangun karakter, tak sekadar membangun intelektualitas atau kognitif.

“Dengan begitu generasi muda tak akan mudah terpedaya cara-cara seperti ini (terjebak afiliator trading),” tutupnya.

Baca Juga: 55 Kru Beserta Pembalap Moto3 dan Moto2 Tiba di Lombok 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya