Dampak Ekonomi MotoGP Mandalika Diperkirakan Rp500 Miliar

Lombok Tengah, IDN Times - Direktur Utama PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer mengatakan gelaran MotoGP Mandalika diperkirakan memberikan dampak ekonomi sekitar Rp500 miliar.
Dikatakan, gelaran MotoGP Mandalika bukan semata-mata ajang balap motor. Namun, ajang MotoGP setidaknya untuk tiga hal bagi Indonesia yaitu country branding, membangkitkan sektor pariwisata dan efek turunan atau multiplier effect terhadap sektor-sektor lainnya.
"Kami sudah mendapat data yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata Pak Sandiaga Uno, dampak dari MotoGP diperkirakan sekitar Rp500 miliar untuk satu kali balap," ungkap Abdulbar di Media Center Indonesia MotoGP Mandalika 2022 Mandalika Lombok Tengah, Kamis (17/3/2022).
1. 1. Dampak langsung dan tidak langsung

Abdulbar menyebut dampak ekonomi sebesar Rp500 miliar tersebut berasal dari pendapatan langsung dari gelaran MotoGP. Seperti pendapatan dari penjualan tiket, sponsorship, food and beverage dan merchandise.
Selain itu, gelaran MotoGP Mandalika juga memberikan dampak secara tidak langsung. Misalnya, bangkitnya ekonomi di luar kawasan Mandalika, seperti peningkatan okupansi hotel.
2. Okupansi hotel naik tajam

Abdulbar menyebutkan okupansi hotel biasanya naik 20 persen sepanjang tahun. Namun dengan gekaran event internasional seperti World Superbike (WSBK) pada 2021, okupansi hotel lebih 100 persen.
"Melihat WSBK yang lalu meningkatkan okupansi hotel di sini lebih dari 100 persen. Padahal sepaanjang tahun hanya 20 persen. Saya kira MotoGP akan lebih lagi okupansi hotel," katanya.
3. Animo masyarakat nonton MotoGP tinggi

Ia mengungkapkan animo masyarakat untuk menonton MotoGP Mandalika juga cukup tinggi. Hal tersebut terlihat dari penjualan tiket pada hari ketiga yang sudah habis atau sold out sebanyak 63.000 tiket.
Ia mengaku banyak yang menanyakan ketersediaan tiket untuk hari ketiga. Namun tidak mungkin lagi kuota tiket untuk hari ketiga ditambah. Karena Presiden telah menetapkan maksimal 63.000 tiket. Untuk tahun depan, kata Abdulbar, diharapkan kuota tiket per hari bisa mencapai 100.000.