Mendagri Soroti Ekonomi NTB Minus 1,47%, Pemprov Gelar Rapat Dadakan

Mataram, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti pertumbuhan ekonomi provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada triwulan I 2025 yang minus 1,47 persen. Tito mengatakan tak habis pikir, pertumbuhan ekonomi NTB bisa minus sebesar 1,47 persen dalam rapat koordinasi penanganan inflasi secara daring pada Senin (26/5/2025).
Tito mengatakan bahwa Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal adalah orang yang pintar dan diplomat yang punya pengalaman. Dia meminta eks Duta Besar Indonesia untuk Turki itu, berkoordinasi dengan BPS NTB untuk mencari apa yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi NTB bisa minus 1,47 persen.
"Saya melaksanakan pertemuan dengan berbagai stakeholder terkait, menjawab soal minus 1,47 persen pertumbuhan ekonomi NTB. Dari hasil pertemuan ini, BPS dan BI akan menyampaikan klarifikasi sekaligus menjawab apa sebenarnya potret pertumbuhan ekonomi NTB," kata Faozal.
1. Pertumbuhan ekonomi NTB terkontraksi karena sektor tambang
Kepala BPS NTB Wahyudin menjelaskan pertumbuhan ekonomi NTB yang minus sebesar 1,47 persen pada triwulan I 2025 disebabkan penurunan pertumbuhan di sektor pertambangan. Dia mengatakan sektor pertambangan memiliki share yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi NTB.
Dia mengatakan sektor pertambangan pada triwulan I 2025 mengalami pertumbuhan minus 30,14 persen. Sementara sektor pertanian yang menjadi sektor basis yang menyerap banyak tenaga kerja di NTB tumbuh sebesar 10,28 persen.
"Pertumbuhan sektor pertanian sebsar 10,28 persen itu selama lima tahun terakhir belum pernah terjadi dua digit seperti itu. Sekitar 5 persen biasanya dan masyarakat yang bekerja di sektor pertanian sekitar 34 persen," jelas Wahyudin.