Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lansia di Sikka NTT Tewas Dianiaya Gegara Cekcok Soal Anjing Mati

ilustrasi mayat (freepik.com/h9images)
ilustrasi mayat (freepik.com/h9images)

Kupang, IDN Times - Seorang lansia berinisial YJ (65) tewas usai terlibat cekcok yang berujung pada penganiayaan berat di Dusun Woloangi, Desa Kowi, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa tragis pada Senin (1/9/2025), sekitar pukul 14.00 WITA ini dipicu oleh konflik terkait anjing korban yang ditemukan telah mati.

Kapolres Sikka, AKBP Bambang Supeno, menyebut kasus ini telah dilaporkan dengan nomor polisi LP/B/7/IX/2025/SPKT/POLSEK PAGA/POLRES SIKKA/POLDA NTT.

1. Cekcok perkara anjing yang mati

IMG-20250902-WA0007.jpg
Polisi melakukan olah TKP pasca tewasnya lansia di Sikka yang cekcok dengan pelaku. (Dok Polres Sikka)

Mulanya, lansia itu mendatangi rumah terlapor, BD (55) sambil membawa seekor anjing jantan miliknya yang telah mati. YJ melemparkan jasad anjingnya itu ke halaman rumah terlapor sambil marah-marah.

Miu pesa se lako gharu na (kalian makan sudah itu anjing)," kata korban terkesan menuduh terlapor BD menyebabkan anjing itu mati.

Ucapan YJ ini pun memicu ketegangan antara kedua belah pihak hingga terjadi cekcok. Setelahnya YJ pulang ke rumah.

Tak lama kemudian, ia datang lagi dan berdiri di halaman rumah BD dengan membawa sebilah parang dan mengancam akan membunuh terlapor.

2. Pelaku merasa terancam

IMG-20250902-WA0008.jpg
Polisi melakukan olah TKP pasca tewasnya lansia di Sikka yang cekcok dengan pelaku. (Dok Polres Sikka)

BD pun mengambil kayu dari dapur karena mengaku merasa terancam dan menghampiri korban. Begitu ia tiba, korban pun mengayunkan parang dan ia berhasil menghindarinya. BD langsung memukul lengan kiri korban hingga terjatuh.

BD juga memukuli kepala lansia yang sudah terjatuh itu dengan kayu alu sehingga menyebabkan korban mengeluarkan darah dan korban tidak sadarkan diri. YJ akhirnya meninggal dunia akibat luka berat di kepala.

Pelaku dilaporkan oleh DD (22) dan beberapa saksi-saksi saat itu RM (34), MFD (28), MM (27). Baik korban, pelaku dan saksi-saksi ini adalah petani, sedangkan pelapor adalah mahasiswa.

3. Pelaku serahkan diri

Ilustrasi borgol. (pexels.com/Kindel Media)
Ilustrasi borgol. (pexels.com/Kindel Media)

Kapolres Sikka, AKBP Bambang Supeno, menduga korban tampaknya mencurigai pelaku yang menyebabkan anjingnya tewas.

"Situasi ini memanas hingga berujung pada tindakan kekerasan yang fatal,” ujar dia.

Pihak kepolisian kini sedang menyelidiki kasus tersebut secara mendalam. Sementara sendiri pelaku telah menyerahkan diri ke polisi.

"Kami sedang memeriksa motif serta kronologi kejadian. Kami juga mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan konflik secara damai agar tragedi seperti ini tidak terulang,” katanya.

Kasus ini telah mengejutkan warga Desa Kowi dan menjadi peringatan akan pentingnya menahan emosi dalam menyelesaikan konflik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us