Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kronologi Ibu Hamil di Bima Ditandu Melintasi Jalan Rusak

Tangkapan layar saat warga menanduk Farida untuk melahirkan bayi kembar ke dua ke RSUD Bima (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Farida, seorang ibu hamil asal Dusun Waduramba, Desa Kaowa, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus menghadapi situasi memilukan. Ia terpaksa ditandu sejauh 2 kilometer menggunakan sarung oleh sejumlah warga demi bisa melahirkan bayi kembar pada Jumat (24/1/2025). Kondisi jalan yang rusak parah membuat mobil ambulans tak dapat menjangkau rumahnya.

Kisah Farida viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Facebook Nafisah, salah satu anggota keluarganya. Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah pria bergantian menandu Farida melewati jalan rusak dan licin di tengah hamparan kebun warga.

"Awalnya, Farida berencana melahirkan di rumah dengan bantuan seorang bidan desa," ujar Nafisah saat dikonfirmasi pada Sabtu (26/1/2025).

1. Jalan rusak tak bisa dilintasi ambulan

Tangkapan layar saat warga menanduk Farida (Dok/Istimewa)

Proses persalinan anak pertama berjalan lancar. Namun, kesulitan muncul saat Farida hendak melahirkan anak keduanya, sehingga bidan menyarankan agar ia segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.

"Kondisi Farida saat itu sudah sangat lemah, sehingga harus segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit," jelas Nafisah.

Karena akses jalan yang rusak, mobil ambulans hanya bisa menunggu di jalan aspal yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah Farida. Warga pun berinisiatif menandu Farida hingga ke lokasi ambulans.

Sesampainya di RSUD Bima, Farida berhasil melahirkan anak keduanya. Namun, tak lama berselang, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis yang menangani.

"Anak kedua Farida meninggal dunia sekitar waktu magrib, tak lama setelah dilahirkan," ungkap Nafisah dengan suara lirih.

2. Bayi kedua kondisinya kritis sejak lahir

ilustrasi melahirkan sesar (pexels.com/Jonathan Borba)

Humas RSUD Bima, dr. Muhammad Akbar, membenarkan bahwa pihaknya telah menangani persalinan Farida. Ia mengungkapkan bahwa bayi perempuan yang dilahirkan dalam kondisi kritis dengan berat badan rendah dan organ tubuh yang tidak berkembang sempurna.

"Bayi tersebut memang dalam kondisi kritis sejak lahir," ujar dr. Akbar saat dikonfirmasi pada Sabtu (26/1/2025).

Tim medis telah memberikan penanganan intensif sejak awal. Namun, beberapa jam setelah dilahirkan, bayi malang itu mengembuskan napas terakhirnya.

3. Bayi pertama dalam perawatan medis

Foto bayi kembar kedua yang meninggal di RSUD Bima (Dok/Istimewa)

Sementara itu, bayi kembar pertama Farida yang juga ikut dibawa ke rumah sakit masih menjalani perawatan intensif di ruang NICU karena kondisinya yang juga kritis. Sedangkan Farida sendiri dalam keadaan stabil dan terus dalam pemantauan tim medis.

"Jenazah bayi yang meninggal telah dibawa kembali ke Dusun Waduramba pada Sabtu pagi untuk dimakamkan," pungkas dr. Akbar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
SG Wibisono
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Follow Us