Harga Cabai Rawit di Bima Melonjak Jadi Rp80 Ribu per Kilogram

Harga diprediksi naik hingga Idulfitri

Kota Bima, IDN Times - Harga sejumlah kebutuhan pokok jelang Ramadan di Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) langsung melonjak. Salah satunya cabai rawit merah, dari sepekan lalu dibanderol Rp60 ribu kini melonjak menjadi Rp80 ribu per kilogram.

"Agak naik kalau cabai rawit merah dan cabai rawit hijau. Cabai rawit merah sekarang Rp80 ribu, sedangkan cabai rawit hijau jadi Rp35 dari sepekan lalu Rp30 per kilogram," kata Kabid Industri dan Perdagangan Dinas Koperindag Kota Bima, H Sodik pada IDN Times, Selasa (21/3/2023).

1. Kurang pasokan

Harga Cabai Rawit di Bima Melonjak Jadi Rp80 Ribu per Kilogramilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

H Sodik mengatakn bahwa kenaikan harga cabai rawit ini, selain kurangnya pasokan dari luar daerah, juga diduga sengaja dimainkan oleh pedagang. Mereka mainkan harga seiring meningkatnya daya beli konsumen untuk persiapan kebutuhan Ramadan.

"Bisa kurang pasokan, bisa juga karena dimainkan para pedagang. Permainan pedagang itu bisa dilihat, misal pasokan banyak tapi harga naik dan itu sudah tentu dimainkan," terang dia.

Baca Juga: Air Terjun Rade Dangge, 'Hidden Gem' yang Baru Ditemukan di Bima 

2. Harga cabai diprediksi akan naik jelang Idulfitri

Harga Cabai Rawit di Bima Melonjak Jadi Rp80 Ribu per Kilogramilustrasi uang tunai baru (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Mengacu pada kondisi cuaca dengan tingkat kebutuhan saat ini, harga cabai rawit diprediksi akan terus merangkak naik. Bahkan kenaikan harga akan berlangsung hingga pada Hari Raya Idulfitri mendatang.

"Ini kan lagi musim hujan, berpengaruh juga dengan menurunya pasokan dari luar daerah. Belum lagi yang tadi, ulah para pedagang," tegasnya

3. Tidak bisa tekan harga

Harga Cabai Rawit di Bima Melonjak Jadi Rp80 Ribu per KilogramIlustrasi Pedagang cabai merah (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Menurut Sodik, kalaupun nanti harga cabai terus merangkak naik, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Tidak bisa melakukan Operasi Pasar (OP) untuk menekan harga, karena cabai rawit belum ada distributornya di Kota Bima.

"Sekadar imbau sih bisa. Kalau OP gak bisa, karena cabai ini dipasok dari luar dan belum ada distributornya di Kota Bima," beber dia.

Berbeda dengan sejumlah kebutuhan lain yang bisa dilakukan OP. Seperti minyak goreng, gula pasir, beras dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

"Kalau ada gejolak harga, kita bisa OP untuk kebutuhan itu karena distributornya ada di sini," tutur Sodik.

4. Kebutuhan lain terpantau stabil

Harga Cabai Rawit di Bima Melonjak Jadi Rp80 Ribu per KilogramIlustrasi beras (vecteezy.com/chormail153750)

Sementara untuk harga komoditas lain seperti beras, bawang merah dan sayur-sayuran masih terpantau stabil. Untuk harga beras medium saat ini hanya dibanderol Rp13 ribu per kilogram.

"Rp13 ribu itu sudah masuk harga normal dan stabil," terangnya.

Sedangkan bawang merah dari sepekan lalu Rp30 ribu, kini menjadi Rp35 ribu per kilogram. Demikian halnya dengan harga ikan dan ayam, masih terpantau stabil dan tidak sedang merangkak naik.

"Aman kalau harga ikan dan ayam, karena dia produk lokal. Jadi harganya itu-itu saja, kalaupun naik, tak seberapa," tandasnya.

Baca Juga: Bima Baru Ditetapkan Jadi KLB DBD Usai 535 Kasus dan 14 Meninggal

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya