Anak Berusia Empat Tahun di Bima Tertular HIV dari Orang Tuanya

Ayahnya bekerja sebagai PNS dan ibunya pagawai swasta

Bima, IDN Times - Ada 20 kasus HIV dan AIDS selama enam bulan terakhir di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima juga menemukan tiga orang di antaranya merupakan warga pada satu Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Mpuda.

Mereka merupakan sepasang suami istri dan bersama satu orang anaknya yang masih berusia 4 tahun. Ayahnya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), sementara ibunya pekerja swasta di salah satu perusahaan di daerah setempat.

"Iya benar, anaknya masih balita dan sekarang usianya berjalan empat tahun," Jelas Kepala Dikes Kota Bima, Ahmad kepada IDN Times, Kamis (23/6/2022).

1. Kasus ditemukan pada pada awal Januari 2022

Anak Berusia Empat Tahun di Bima Tertular HIV dari Orang TuanyaPemeriksaan HIV terhadap waria yang dilakukan Dinkes PPU (IDN Times/Istimewa)

Dari catatan medis, satu keluarga itu pertama kali ditemukan terpapar HIV pada awal Januari. Bermula ketika sang istri dalam kondisi hamil, sehingga dilakukan skrining kesehatan oleh Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas Mpuda.

"Dari hasil skrining kesehatan tersebut, kita baru mengetahui dia terjangkit HIV. Saat itu dia dengan gejala stadium I," terang warga asal Kelurahan Ntobo Kecamatan Rasana'e Timur ini.

Baca Juga: Tersangka Pencabulan Disabilitas di Bima Ajukan Praperadilan 

2. Deteksi kasus dilakukan di rumah pasien

Anak Berusia Empat Tahun di Bima Tertular HIV dari Orang TuanyaNapi Rutan Gresik jalani skrining HIV/AIDS bertepatan dengan peringatan Hari Aids. Dok. Humas Kemenkumham Jatim.

Begitu mengetahui ibu hamil tersebut terpapar HIV, kemudian pihaknya bergerak cepat langsung melakukan penelusuran dan mendeteksi kasus terhadap keluarganya. Alhasil, dari penelusuran itu ditemukan lah pada sang suami dan anaknya yang masih berusia 4 tahun. Anaknya tersebut diduga menular lewat air susu ibunya.

"Mereka sama-sama gejala HIV dengan stadium I. Alhamdulillah, cepat ditemukan dan diterapi antiretroviral oleh dokter," beber Ahmad.

Terapi antiretroviral ini merupakan pengobatan yang direkomendasikan untuk semua orang yang terinfeksi HIV. Tidak bisa menyembuhkan, tapi hanya membantu pengidap HIV hidup lebih lama dan lebih sehat. Mereka, kata Ahmad, akan menjalani terapi hingga seumur hidup. Jika tidak, stadium akan terus meningkat dan dapat mempercepat kematian.

"Di samping rutin minum obat terapi itu, kesehatan mereka juga terus dipantau oleh Nakes Puskesmas Mpunda," akunya.

3. Anak yang dilahirkan negatif HIV

Anak Berusia Empat Tahun di Bima Tertular HIV dari Orang TuanyaBayi-bayi lahir direncanakan menyambut tanggal cantik 02-02-20 di RSIA Cahaya Bunda. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Belum lama ini, pasien ibu hamil tersebut kemudian melahirkan dalam kondisi aman dan lancar. Sementara bayi yang dilahirkan negatif HIV, setelah diskrining kesehatan oleh pihak rumah sakit.

"Kita juga kaget saat tahu hasilnya. Soal hasilnya itu kita kembali kepada kekuasaan Allah SWT, tidak ada yang tidak mungkin jika dia berkehendak," ungkapnya.

Agar tidak terjangkit HIV, selama proses pertumbuhan bayi tersebut, jelas Ahmad, tidak diperbolehkan diberikan air susu ibu (ASI). Karena cukup berpotensi terjadi penularan virus HIV dari ibunya.

"Penularan HIV itu satu di antaranya dari ASI. Makanya bayi itu tidak diperbolehkan disusui ibunya," tandas dia.

Baca Juga: Hendak ke Arab Saudi, 7 CPMI Ilegal Asal Bima Diamankan Polres Serang

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya