Gubernur NTB Sidak Kesiapan Layanan Balai Karantina di Pelabuhan

Mataram, IDN Times - Pengiriman sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB) tujuan Pulau Jawa dalam beberapa hari terakhir mengalami eskalasi cukup tinggi. Sapi dari Pulau Sumbawa mengantre dikirim ke Pulau Jawa.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Balai Karantina Hewan Pototano. Sidak tersebut dilakukan dini hari sekitar pukul 00.35 WITA, setelah berlabuh di Pelabuhan Penyeberangan Pototano, Sumbawa Barat.
1. Balai Karantina diminta bersiaga 24 jam

Iqbal didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB Muhammad Riadi menemui petugas karantina dan dokter hewan yang bertugas. Dia mengatakan telah meminta Balai Karantina untuk standby 24 jam untuk mengantisipasi arus pengiriman sapi dari Pulau Sumbawa ke Pelabuhan Gili Mas dan Lembar Lombok Barat.
Dia mengatakan Balai Karantina telah bekerja keras. Dari 8.907 rekomendasi untuk sapi yang akan dikirim melalui Pelabuhan Gili Mas dan Lembar, 6.000 sudah mendapatkan setifikat dari karantina dan sudah menyeberang ke Lombok.
"Jadi masih ada sekitar 2.907 ekor yang akan menyeberang ke dalam seminggu ke depan ini," sebutnya.
2. Keluarkan pergub

Sejak pertama kali menerima keluhan dari Asosiasi Peternak Sapi soal berbagai hambatan pengiriman sapi ke Pulau Jawa pada 14 April lalu, eks Duta Besar Indonesia untuk Turki ini mengatakan telah mengambil sejumlah langkah cepat.
Mulai dari mengeluarkan Pergub yang memungkinkan tes PCR ternak dilakukan di Mataram. Selama ini, tes PCR hanya bisa dilakukan di Bali.
Kemudian mempercepat proses perizinan dan rekomendasi menjadi satu hari. Serta menambah frekuensi kapal angkutan hewan di Pelabuhan Gili Mas, Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima.
3. Kumpulkan pelaku kepentingan setelah Idul Adha

Iqbal juga meminta jajarannya menyiapkan dukungan air serta pemeriksaan kesehatan hewan bagi hewan yang mengantre di pelabuhan.
Dia mengatakan setelah Idul Adha, Pemprov NTB akan mengumpulkan seluruh pemangku kepetingan untuk membuat tata kelola pengiriman hewan ternak yang lebih baik.
"Ini guna memastikan di tahun-tahun mendatang krisis yang berulang kali terjadi menjelang Idul Adha tidak terulang kembali," tandas Iqbal.