Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gelap Mencekam di Desa Pululera saat Erupsi Lewotobi Laki-laki

SAVE_20250707_153911.jpg
Kegelapan akibat abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menyelimuti sejumlah desa di Flores Timur. (Dok istimewa)

Kupang, IDN Times - Warga Desa Pululera, Flores Timur, mengalami detik-detik mencekam saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Senin (7/7/2025), pukul 11.05 WITA, yang mencapai 18 kilometer (km).

Kepala Desa Pululera, Paulus Soni Sang Tukan, menceritakan kejadian itu saat dihubungi dari Kupang. Erupsi itu, kata dia, diawali dengan bunyi dentuman yang sangat keras. Tak lama kemudian seluruh desa di kaki gunung itu diliputi gelap karena abu yang tebal.

1. Rumah warga bergetar

IMG_20250707_153640.jpg
Jalan yang sepi di desa-desa yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. (Dok istimewa)

Warga desa sedang beraktivitas seperti biasa siang itu dan tiba-tiba dentuman besar muncul dari arah gunung berstatus AWAS (Level IV). Sontak rumah-rumah mereka bergetar seperti gempa yang lewat begitu cepat.

"Masyarakat panik karena disertai ledakan dan gempa yang cukup kuat. Dentumannya itu dengan ada getaran dan setiap rumah merasakan itu," jelasnya.

Situasi saat itu, lanjut dia, sangat mengerikan karena kolom abu vulkanik muncul begitu tingginya hingga menyelimuti seluruh Desa Pululera.

2. Abu tebal hingga langit gelap

Screenshot_2025-07-07-12-47-33-979_com.miui.mediaviewer-edit.jpg
Gumpalan abu dari erupsi Lewotobi Laki-laki setinggi 18 kilometer. (Dok istimewa)

Kegelapan pun menguasai Desa Pululera sekitar 10 menit lalu karena diselimuti abu yang begitu tebal. Kemudian terdengar suara hujan pasir dan kerikil. Warga yang berada di luar pun segera berteduh dan masuk ke rumah-rumah sekitar.

"Kami ini, sekitar 10 menit lihat langit jadi gelap. Gelap itu di Desa Boru, Desa Pululera, Desa Boru Kedang, juga kegelapan yang sama karena itu abu vulkanik dan hujan pasir dan kerikil," ceritanya lagi.

3. Warga tak cedera

Screenshot_2025-07-07-12-47-09-215_com.miui.gallery-edit.jpg
Lewotobi Laki-laki meletus 18 KM. (Dok Istimewa)

Sejauh ini, kata dia, tidak ada warga Desa Pululera yang mengalami cedera. Ia sudah mengarahkan warga untuk bertahan sementara dalam rumah masing-masing. Sedangkan rumah yang tidak begitu memungkinkan diarahkan berlindung di gereja, tempat ibadah lainnya, juga gedung pemerintahan yang lebih aman.

"Warga lebih banyak mitigasi mandiri dan warga kebanyakan bertahan di rumah masing-masing," kata dia.

4. BPBD NTT masih tunggu data

IMG_20250707_153559.jpg
Situasi mencekam saat terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki disertai abu tebal dan hujan kerikil. (Dok Istimewa)

Sementara Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) NTT, Samuel Halundaka, menyebut pihaknya telah turun ke lapangan sesuai SOP.

"Kami siap siaga dalam penanganan Gunung Lewotobi Laki-laki. Penanganan soal evakuasi yang terdampak sudah dilakukan dengan SOP yang terstandar," jelasnya.

Ia pun masih menunggu laporan situasi terkini dar masing-masing posko yang terdampak sehingga belum dapat menyampaikan data yang riil.

Ia mengimbau masyarakat menghindari radius bahaya akan dampak erupsi sehingga tidak mengalami korban jiwa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us