Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Angin Kencang dan Risiko Karhutla Bayangi NTT, Ini Imbauan BMKG

Ilustrasi BMKG NTT. (IDN Times/ Putra F. D. Bali Mula)
Ilustrasi BMKG NTT. (IDN Times/ Putra F. D. Bali Mula)
Intinya sih...
  • BMKG keluarkan peringatan dini angin kencang 50 km/jam di NTT, berpotensi terjadi hampir merata di NTT.
  • Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran karena dapat meluas akibat potensi angin di musim kemarau ini.
  • Aktifnya angin monsoon timur, Madden Julian Oscillation (MJO), dan Gelombang Equatorial Rossby berdampak pada aktivitas pertumbuhan awan di NTT.

Kupang, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai 50 kilometer per jam atau sekitar 30 knot.

1. Wilayah terdampak di NTT

Ilustrasi Kantor BMKG (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)
Ilustrasi Kantor BMKG (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Peringatan tersebut disampaikan melalui Stasiun Meteorologi El Tari Kupang dan berlaku mulai 28 hingga 30 Juni 2025. Sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak antara lain Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, dan bagian barat Manggarai Barat.

"Kondisi angin Timur hingga Tenggara diperkirakan bertiup dengan kecepatan antara 5 hingga 50 kilometer per jam. Suhu udara di NTT berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celsius, dengan potensi hujan ringan di wilayah Ngada," ujar Kepala Stamet El Tari Kupang, Sti Nenotek, Sabtu (28/6/2025).

Menurutnya, potensi angin kencang ini cukup merata selama musim kemarau, kecuali jika terdapat gangguan cuaca yang dapat memengaruhi pola angin.

2. Antisipasi kebakaran

ilustrasi alat pemadam api (unsplash.com/Piotr Chrobot)
ilustrasi alat pemadam api (unsplash.com/Piotr Chrobot)

Sti juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat meluas akibat tiupan angin kering yang kuat selama musim kemarau.

"Waspadai angin kencang yang bersifat kering karena dapat mempercepat penyebaran api di lahan atau hutan yang rawan terbakar," ujarnya.

3. Aktifnya angin monsoon timur

Ilustrasi orang dengan angin (Unsplash.com/Avin Ezzati)
Ilustrasi orang dengan angin kencang (Unsplash.com/Avin Ezzati)

BMKG mencatat saat ini angin monsun timur mulai aktif, bertepatan dengan masuknya sebagian besar wilayah NTT ke musim kemarau. Selain itu, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Equatorial Rossby terpantau turut berdampak pada pertumbuhan awan di wilayah NTT.

Kelembapan udara di lapisan atas (700 mb dan 500 mb) yang cukup basah serta suhu muka laut yang hangat juga menandakan adanya peningkatan uap air yang berpotensi memicu pertumbuhan awan di sejumlah wilayah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us