Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alor Memanas, Massa Tetap Ingin Perang Meski Wagub NTT Nyatakan Damai

Situasi Alor mencekam. (facebook.com/Info A1 Flobamorata)
Situasi Alor mencekam. (facebook.com/Info A1 Flobamorata)

Kupang, IDN Times - Situasi di Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) mencekam pada Rabu (17/9/2025). Massa dari Kampung Welai Barat berbondong-bondong berangkat membawa senjata tajam seperti parang dan panah ke Kampung Wetabua. Mereka menumpang pada beberapa truk dan menggunakan kendaraan pribadi.

Aksi ini menindaklanjuti surat undangan perang terbuka antara kelompok pemuda Kampung Welai Barat dan Kampung Wetabua, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.

Surat yang beredar sejak Senin (15/9/2025) ini dibuat kelompok pemuda Welai kepada Waetebua. Mereka menentukan perang pada Rabu ini (17/9/2025) di Lapangan Mini Kalabahi.

1. Sekolah diliburkan

Sejumlah petugas kepolisian melakukan penjagaan merespon aksi Pemuda Welai yang niat berperang dengan pemuda Wetabua. (faceboook.com/Ayu Phatiradzha)
Sejumlah petugas kepolisian melakukan penjagaan merespon aksi Pemuda Welai yang niat berperang dengan pemuda Wetabua. (faceboook.com/Ayu Phatiradzha)

Elisabeth, salah seorang warga mengaku situasi di Alor mencekam sejak pagi hingga siang. Pemuda dari Welai Barat melakukan sweeping di sejumlah kantor-kantor mencari pemuda Wetabua.

Aparat kepolisian dan TNI juga juga mengamankan sejumlah jalan dan membuat barikade, salah satunya di Pasar Tabakar Alor. Sementara anak-anak sekolah di Wetabua dan sekitarnya terpaksa diliburkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Iya, sekolah-sekolah diliburkan. Pejabat daerah turun untuk mengamankan termasuk Wakil Gubernur turun tangan di Simpang Watutuku tapi mereka tetap lewat," sahutnya.

Sejumlah video yang beredar di media sosial juga menunjukkan situasi yang mencakup tersebut.

2. Wagub NTT nyatakan damai

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, mengumpulkan sejumlah tokoh dan pemerintah terkait sebelum melakukan deklarasi damai meredam perang pemuda di Alor. (Dok Humas Setda Provinsi NTT)
Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, mengumpulkan sejumlah tokoh dan pemerintah terkait sebelum melakukan deklarasi damai meredam perang pemuda di Alor. (Dok Humas Setda Provinsi NTT)

Aksi ini tetap dilakukan meskipun sebelumnya Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, telah terbang langsung ke kabupaten tersebut dan bertemu dengan tokoh-tokoh terkait. Ia bersama Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo, menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, pihak terkait terkait permasalahan tersebut.

"Segera lakukan pendekatan persuasif agar anak-anak muda tidak terseret arus emosi yang membutakan nalar," kata Johni.

Kemudian dilakukan deklarasi perdamaian dengan penandatanganan bersama di Aula Rumah Jabatan Bupati Alor, Selasa (16/9/2025). Deklarasi ini bermaksud untuk mengakhiri perselisihan tersebut dan menyerahkan akar persoalannya kepada Polres Alor. Seorang pemuda yang jadi korban penganiayaan jadi pemicu seteru kedua kampung ini.

Wagub NTT juga meminta masyarakat menyukseskan penyelenggaraan Kejuaraan Tinju Piala Gubernur NTT ke-1 Tahun 2025 agar berjalan aman, tertib, dan lancar.

3. Polisi berupaya mencegah

Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari menghadang kelompok pemuda yang ingin bertikai di Tugu Simpang Watutuku, Alor. (Dok Polres Alor)
Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari menghadang kelompok pemuda yang ingin bertikai di Tugu Simpang Watutuku, Alor. (Dok Polres Alor)

Sebelumnya, Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari, menyebut upaya pemuda Welai bertemu pemuda Wetabua sempat dicegah pula pada Senin pagi (15/9/2025). Ia menyebut sekitar 30 pemuda Welai Barat sempat berkumpul di Tugu Simpang Watatuku dan bergerak menuju sejumlah kantor pemerintahan, termasuk Kantor Bupati Alor, DPRD, dan Dinas Perdagangan.

"Mereka menyampaikan tuntutan agar pelaku penganiayaan terhadap salah seorang pemuda mereka segera ditangkap," jelasnya Selasa (16/9/2025).

Ia bertemu massa dan telah menjelaskan mengenai proses hukum yang tengah berjalan dan meminta masyarakat bersabar serta mempercayakan penanganan kasus pada pihak kepolisian.

“Polres Alor bekerja secara profesional dan tidak berat sebelah. Proses penyelidikan harus didukung bukti yang kuat sebelum penangkapan dapat dilakukan. Kami minta semua pihak menahan diri” kata dia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

Polda NTT Tambah Ratusan Personel Amankan Konflik di Alor

17 Sep 2025, 19:45 WIBNews