Status Rinjani Waspada Level II, Pendaki Dilarang Mendekat ke Barujari

Wisatawan dilarang mendekat 1,5 km dari kawah Barujari

Lombok Timur, IDN Times -  Pendakian Gunung Rinjani akan ditutup pada Januari hingga 31 Maret 2022. Penutupan rutin setiap tahun ini ditujukan untuk pemeliharaan dan antisipasi cuaca ekstrem. Hasil analisa Pos Pengamatan Gunung Api Rinjani, status Gunung Barujari masih pada level II (Waspada).  Data menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Rinjani masih belum stabil sepenuhnya.

“Namun masih memiliki potensi untuk terjadi letusan secara tiba-tiba meskipun tidak dapat dipastikan kejadiannya,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Rinjani Nizwaril Hamdi, A.Md., Selasa (7/12/2021).

1. Berada di level II

Status Rinjani Waspada Level II, Pendaki Dilarang Mendekat ke BarujariPemandangan gunung Barujari IDN Times/Ahmad Viqi

Menurut Hamdi status waspada level II di Gunung Rinjani Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yang memiliki ketinggian 3726 di atas permukaan air laut masih aman dari bahaya letusan yang bisa saja terjadi. Artinya, status level II, kata Hamdi,  jika terjadi letusan, potensi bahayanya diperkirakan berada di area tubuh Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Danau Segara Anak Gunung Rinjani

Dengan berada di level II, kata Hamdi, wisatawan memang dilarang beraktivitas atau berkemah pada radius 1,5 km dari kawah Gunung Barujari. Sebab status Gunung Barujari yang masih aktif berisiko untuk meletus kapan saja.

Baca Juga: Korban Banjir Lombok, Bayi Enam Bulan Meninggal dalam Pelukan Ibunya

2. Pendakian masih aman jika sudah dibuka

Status Rinjani Waspada Level II, Pendaki Dilarang Mendekat ke BarujariIlustrasi pendakian di Gunung Rinjani Lombok IDN Times/Ahmad Viqi

Sejauh ini, akitivitas vulkanologi Gunung Barujari tidak memengaruhi aktivitas pendakian. Kecuali kata Hamdi, pendakian di seluruh bagian tubuh Barujari.

“Karena material lava letusan masih bertemperatur tinggi dan tidak stabil sehingga rawan terjadi longsoran batu,” jelasnya.   

Meskipun tidak dapat dipastikan, namun potensi letusan Gunung Brujari di kawah Gunung Rinjani masih ada. Oleh karena itu, pendaki diharapkan untuk selalu menyiapkan masker, penutup hidung dan mulut serta pelindung mata agar terhindar dari infeksi saluran pernapasan.

“Masyarakat di sekitar Gunung Rinjani diharap untuk tetap tenang namun tetap menjaga  kewaspadaan, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Rinjani yang tidak jelas sumbernya,” katanya.

3. Jangan percaya hoaks

Status Rinjani Waspada Level II, Pendaki Dilarang Mendekat ke BarujariPendakian gunung Rinjani Lombok IDN Times/Ahmad Viqi

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady menjelaskan status level II (Waspada) untuk Gunung Barujari memang ditetapkan sejak tahun 2016 silam. Status level II tersebut ditetapkan pasca-letusan akhir tahun 2015 silam.

“Level II artinya waspada itu gunung anak Barujari (anak Gunung Rinjani) sejak 2016 sampai sekarang. Kami hanya menekankan kembali mengingat kejadian di Semeru membuat banyak penasaran terkait kondisi di Rinjani,” jelas Dedy kepada IDN Times, Selasa (7/12/2021) malam.

Dedy juga menegaskan, dengan adanya kasus yang menimpa beberapa warga  di Lumajang dengan letusan Gunung Semeru 3676 MDPL itu tidak berpengaruh dengan status Gunung Rinjani.

“Warga jangan terpancing berita hoaks. Kita minta terus update informasi dan melakukan chek and rechek dari sumber-sumber yang resmi,” tegas Dedy.

Baca Juga: Empat Orang Meninggal Dunia Terseret Arus Banjir di Lombok Barat

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya