Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto pegawai Kemenag Kota Bima, NTB saat berikan pelayanan (IDN Times/Juliadin)

Kota Bima, IDN Times - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat 162 Calon Jemaah Haji (CJH) membatalkan keberangkatan ke tanah suci Makkah. Ratusan orang CJH yang melakukan pembatalan ini akumulasi sepanjang tahun  2022 lalu. Terdapat beberapa faktor, salah satunya karena terdesak biaya sekolah atau kuliah anak-anaknya.

"Untuk tahun 2022 lalu, ada sebanyak 162 orang yang membatalkan keberangkatan," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kota Bima, H Muhammad Syafi'i pada IDN Times, Kamis (2/3/2023).

1. Tak sabar menunggu antrean hinga dialihkan ke ibadah umroh

Foto Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kota Bima, H Muhammad Syafi'i (IDN Times/Juliadin)

Menurut Syafi'i, ratusan CJH sehingga membatalkan keberangkatan ke tanah suci dipengaruhi beragam faktor. Pertama, mereka tidak kuat lagi untuk menunggu antrean. 

Para jamaah ini cenderung berpikir, khawatir tidak kuat menjalankan ibadah haji karena keburu masuk usia lanjut. Mereka yang membatalkan itu, ada yang harus diberangkatkan lima tahun hingga belasan tahun lagi.

"Khawatir tidak kuat laksanakan ibadah haji karena usia. Jadi mereka alihkan ke ibadah umroh," terangnya.

2. Biaya haji ditarik untuk biaya pendidikan anak

Editorial Team

Tonton lebih seru di