1,5 Juta Pemilih Pemula Belum Perekaman e-KTP Jelang Pilkada 2024

Mataram, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebutkan sebanyak 1,5 juta pemilih pemula belum melakukan perekaman e-KTP menjelang Pilkada serentak 2024.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) berkoordinasi dengan Camat, lurah dan kepala desa untuk memastikan seluruh pemilih pemula melakukan perekaman e-KTP sebelum pelaksanaan pencoblosan Pilkada serentak pada 27 November mendatang.
"Ada 1,5 juta pemilih pemula yang datanya belum direkam. Tidak saja di daerah perbatasan, pinggiran, tetapi juga di kota-kota besar. Jadi, 1,5 juta ini harus dijamin haknya untuk memilih," kata Bima Arya usai membuka Rakornas Dukcapil 2024 di Mataram, Senin (4/11/2024) malam.
1. 47 persen pemilih pemula belum perekaman e-KTP

Bima Arya menyebutkan jumlah pemilih pemula lebih dari 3,2 juta orang di seluruh Indonesia. Sebanyak 1.705.889 orang atau 53 persen sudah melakukan perekaman e-KTP. Sedangkan 47 persen atau 1.523.736 orang belum melakukan perekaman e-KTP.
Dalam kunjungan ke NTB, Bima Arya akan mengecek perekaman e-KTP bagi pemilih pemula di SMAN 1 Mataram pada Selasa (5/1/2024) hari ini. Selain itu, dia juga akan mengecek ke beberapa Dukcapil di Indonesia sebagai sampel.
"Tadi datanya secara nasional 1,5 juta orang belum perekaman. Ini pentingnya Dukcapil jemput bola berkoordinasi dengan lurah, desa, camat, untuk melakukan penyisiran," pintanya.
2. Buka hotline untuk warga

Bima Arya menambahkan Ditjen Dukcapil Kemendagri membuka hotline bagi warga untuk menyampaikan laporan jika ada segmen masyarakat yang belum mendapatkan layanan perekaman e-KTP.
Dia menjelaskan salah satu agenda utama pelaksanaan Rakornas Dukcapil 2024 adalah mendukung penuh pelaksanaan Pilkada serentak 2024 dengan pemutakhiran data pemilih pemula, masyarakat marjinal, rentan dan disabilitas.
Selain itu, melakukan konsolidasi untuk memastikan peningkatan kualitas layanan maupun kapasitas sistem dengan menampung masukan dari Dinas Dukcapil se Indonesia. "Kami membuka masukan laporan dari warga apabila ada segmen yang ditengarai belum terekam terdata," terangnya.
3. Puluhan ribu pemilih pemula belum perekaman e-KTP di NTB

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD Dukcapil) NTB Ahmad Nur Aulia menyebutkan sebanyak 43 ribu pemilih pemula di NTB belum melakukan perekaman e-KTP. Pihaknya bersama Dinas Dukcapil kabupaten/kota melakukan jemput bola ke sekolah dan madrasah.
Tetapi, kata Aulia, ada sejumlah tantangan yang dihadapi di lapangan. Siswa SMA/SMK yang berusia 17 tahun, banyak yang tidak mau melakukan perekaman e-KTP. Sehingga, butuh sinergi dengan Dinas Dikbud kabupaten/kota dan pihak sekolah agar mereka yang punya hak pilih pada Pilkada 2024 dapat melakukan perekaman e-KTP.
Jumlah pemilih pemula di Pilkada NTB 2024 sebanyak 136.614 orang. Berdasarkan data DPMPD Dukcapil NTB per 23 Oktober 2024, sebanyak 67,64 persen pemilih pemula atau 92.399 orang telah melakukan perekaman e-KTP. Sisanya sebanyak 44.212 orang atau 32,36 persen pemilih pemula belum melakukan perekaman e-KTP.
Kepala Bidang Dukcapil DPMPD Dukcapil NTB Panca Kusuma Waldi mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan terkait perekaman e-KTP pemilih pemula. Dinas Dukcapil kabupaten/kota terus keliling ke sekolah jenjang SMA/SMK dan Madrasah Aliyah untuk melakukan jemput bola.
Dari 100 orang yang ditargetkan pada satu sekolah, pemilih pemula yang melakukan perekaman hanya sekitar 30 sampai 40 orang. "Anak-anak ini mengatakan tidak enak pakai seragam sekolah jadi foto e-KTP. Mau kita cantik-cantik katanya. Besoknya kita datang, mereka gak ada, memang susah, kendala kami di sana," kata Panca.
Panca menyebutkan total Daftar Pemilih Potensial Pemilihan (DP4) di Pilkada NTB 2024 sebanyak 4.009.579 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.935.835 orang telah melakukan perekaman e-KTP atau 98,16 persen. Sedangkan 73.741 orang masih belum melakukan perekaman e-KTP.
Tersebar di 10 kabupaten/kota yaitu Lombok Barat 4.494 orang, Lombok Tengah 8.177 orang, Lombok Timur 6.997 orang, Sumbawa 22.311 orang, Dompu 1.988 orang, Bima 22.561 orang, Sumbawa Barat 864 orang, Lombok Utara 1.857 orang, Kota Mataram 3.489 orang dan Kota Bima 1.003 orang.