Pagar Sirkuit Mandalika Dijebol, MGPA: Udah Biasa Treatment Saja Lagi

Lombok Tengah, IDN Times - Penjebolan dua titik pagar pembatas Sirkuit MotoGP Mandalika, Lombok, NTB di tikungan ketujuh dan kedelapan, tak mendapat tanggapan serius dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
Padahal, gelaran World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika tinggal menghitung hari. Apalagi sejak kedatangan MGPA ke Sirkuit Mandalika, pada Selasa (28/9/2021) kemarin, butuh pengamanan ketat.
Baca Juga: Memiliki 17 Tikungan, Ini Deretan Keunikan Sirkuit MotoGP Mandalika
1. MGPA pastikan WorldSBK siap digelar pada 19 November
Chief Strategic Communication Officer MGPA Happy Harianto mengatakan, WorldSBK di Sirkuit MotoGP Mandalika pada 19 November mendatang siap digelar.
Ada pun proses pembangunan infrastruktur penunjang Sirkuit Mandalika seperti Fit Building dan Race Control, kata Happy, tak mendapat hambatan yang mengkhawatirkan.
"Yang belum dikerjakan kita konsen. Semua pembangunan selain lintasan bukan mengkhawatirkan selagi masih proses," kata Happy kepada IDN Times.
2. Penjebolan pagar pembatas Sirkuit Mandalika dinilai bukan tantangan berarti
Selama ini, ujar Happy, baik pemerintah pusat, Provinsi NTB, MGPA, maupun ITDC telah mampu mengerjakan infrastruktur di luar track lane utama Sirkuit MotoGP Mandalika.
"Khusus untuk balapan memang itu tugas dari MGPA, baik perawatan lintasan maupun perawatan area sirkuit," kata Happy.
Terkait kejadian pada Jumat 22 Agustus lalu, di mana pagar pembatas Sirkuit Mandalika tepat di tikungan ketujuh dan kedelapan dijebol warga, tak dianggap sebagai tantangan serius oleh MGPA.
"Jangan mikirnya yang kecil-kecil. Jebol mah udah biasa. Mikirnya yang besar, ambil sisi baiknya dari sirkuit ini saja," ujar Happy.
Ia pun meminta dua pagar pembatas Sirkuit Mandalika yang dijebol warga segera diperbaiki. "Kalau jebol kita treatment saja lagi. Tidak ada masalah. Saya sudah briefing," kata Happy.
Baca Juga: Menteri Bahlil: Sirkuit Mandalika Berbeda dengan yang Lain di Dunia
3. Sirkuit Mandalika adalah rumah bersama
Keberadaan Sirkuit MotoGP Mandalika di Pulau Lombok, kata Happy, seharusnya menjadi rumah bersama warga NTB, khususnya di Pulau Lombok. Untuk itu, kata Happy, keberadaan Sirkuit Mandalika harus di eksplore lebih jauh.
"Masyarakat Lombok yang punya sirkuit harus lebih tahu dari siapa saja. Ini rumah orang Lombok. Kami hanya tamu. Rumah ini harus dijaga," kata Happy.
Happy meminta, penjebolan pagar pembatas Sirkuit Mandalika oleh warga tidak perlu dijadikan masalah serius sebelum perhelatan WorldSBK dan MotoGP.