Rika Venisari: Mantri BRI yang Konsisten Membantu UMKM Mengakses KUR

Lombok Timur, IDN Times - Di balik geliat ekonomi masyarakat Lombok Timur, ada sosok-sosok yang berperan dalam membantu pelaku usaha kecil berkembang. Salah satunya adalah Rika Venisari, seorang tenaga pemasar mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) atau yang akrab disebut mantri.
Sejak bergabung dengan BRI pada 2018, perempuan berusia 32 tahun ini telah menjadi garda terdepan dalam menyalurkan permodalan kepada para pelaku usaha kecil. Saat ini, ia bertugas di Kantor Unit BRI Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rika Venisari mengelola lebih dari 500 debitur yang mengandalkan BRI sebagai mitra keuangan mereka. Sebagian besar dari debitur ini merupakan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Lombok Timur. Ia bahkan menjangkau para pedagang di pasar-pasar sekitar kantor unit tempatnya bertugas.
Sebelumnya, Pemimpin Cabang BRI Selong, Dito Sanjaya Putra mengatakan bahwa pihaknya melakukan berbagai upaya untuk melakukan sosialisasi tentang KUR BRI. Salah satunya dengan memanfaatkan mantri yang tersebar di berbagai kantor unit.
“Ada 79 petugas mantri yang tersebar di kantor unit BRI di berbagai kecamatan. Mereka bertugas mendampingi calon debitur,” kata Dito, Jumat (21/3/2025).
1. Menjalin hubungan baik dengan debitur

Rika Venisari merupakan salah satu dari 79 petugas atau mantri yang ada Lombok Timur. Menjadi mantri bukan sekadar pekerjaan bagi Veni, panggilan akrabnya, tetapi juga menjadi jembatan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang.
Setiap harinya, Veni bertemu dengan berbagai debitur, mulai dari pedagang pasar hingga pemilik usaha rumahan. Salah satu hal yang membuatnya semakin menikmati pekerjaannya adalah banyaknya teman dan kenalan yang ia dapatkan selama bertugas.
“Ada yang pinjam KUR kemudian usahanya berkembang. Itu juga bikin kita sebagai mantri merasa senang. Saya berharap apa yang saya lakukan bisa bermanfaat bagi banyak orang,” ujar Veni saat berbincang dengan IDN Times, Rabu (26/3/2025).
Pendekatan sosial menjadi kunci keberhasilannya dalam menjalankan tugas. Veni mengakui bahwa memahami watak dan kepribadian setiap calon debitur adalah tantangan tersendiri. Dengan pendekatan yang tepat, ia bisa membangun hubungan baik dengan para nasabahnya.
“Kita melakukan pendekatan terhadap calon nasabah atau debitur. Sejauh ini, saya bersyukur karena debitur saya ini orang-orang yang baik,” tuturnya.
Pinjaman KUR para debiturnya cukup beragam. Ada yang meminjam Rp15 juta, ada Rp25 juta, Rp35 juga, hingga Rp50 juta. Sejauh ini, Veni melihat setoran mereka cukup lancar.
“Setoran lancar, Alhamdulillah. Saya lihat usaha mereka juga berkembang. Ada yang sebelumnya punya barang sedikit, setelah akses KUR, barangnya jadi tambah banyak. Jadi keuntungannya juga bisa lebih banyak,” ujar Veni.
2. Tantangan dalam mengelola kredit

Menjadi mantri tidak selalu mudah. Salah satu tantangan terberat bagi Veni adalah ketika seorang debitur mengalami kesulitan dalam bisnisnya. Hal ini berdampak pada pembayaran kredit yang tersendat, sehingga ia harus lebih selektif dalam melakukan survei lapangan.
“Saya juga melakukan penagihan kredit. Selain itu, saya juga mencari nasabah. Dengan berbagai tugas itu, akhirnya saya bisa lebih selektif dalam mencari nasabah atau debitur,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan kinerja mantri, BRI juga membekali mereka dengan berbagai program pengembangan, salah satunya BRILiaN Leader Development Program (BLDP). Program ini dirancang agar para mantri bisa bersosialisasi dengan lebih baik serta mampu menjelaskan produk perbankan kepada masyarakat secara efektif.
Salah satu debitur BRI di Kecamatan Sikur, Inaq Ani mengatakan bahwa penjelasan yang diberikan oleh Veni sangat mudah dipahami. Ia jadi mengerti terkait pinjaman KUR, jumlah setoran dan cara melakukan setoran tanpa harus pergi ke bank.
"Karena saya jualan di pasar, saya tidak bisa ke bank buat setor cicilan. Saya dijelaskan cara penyetorannya sama Mbak Veni. Semuanya mudah, mulai dari pengajuan sampai proses pembayaran kredit di BRI itu mudah," kata Inaq Ani, Rabu (26/3/2025).
3. Mendukung digitalisasi UMKM

Sebagai mantri, Veni tidak hanya membantu nasabah dalam mendapatkan pinjaman, tetapi juga mendorong mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan digital. Ia rutin melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada nasabahnya agar mengunduh aplikasi BRImo dan memanfaatkan fitur-fitur perbankan digital yang tersedia.
“Saya juga mengajak agar debitur membuat QRIS, terutama pelaku UMKM. Jadi kita juga mengajak mereka untuk berkembang dengan digitalisasi,” kata Veni.
Interaksinya dengan nasabah tidak terbatas pada urusan perbankan. Baginya, hubungan yang terjalin lebih dari sekadar transaksi finansial, melainkan juga silaturahmi. Ketika mengunjungi pasar, Veni kerap disapa oleh para debitur yang ia bantu. Sambutan hangat dari mereka menjadi salah satu kebahagiaan tersendiri dalam pekerjaannya.
“Debitur saya juga ada yang jualan di pasar. Kalau saya ke pasar kadang disapa, itu juga bikin senang. Artinya kita punya banyak teman dari berbagai kalangan dan usia,” ujarnya dengan senyum.
Dengan ketulusan dan dedikasi yang tinggi, Rika Venisari terus melangkah sebagai Mantri BRI, mengulurkan tangan kepada para pelaku UMKM agar semakin berkembang. Bagi Veni, menjadi Mantri bukan hanya tentang menyalurkan kredit, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar.