Fenomena Hujan Hewan di Dunia: dari Hujan Katak hingga Ikan, Benarkah?

Bayangkan sedang berjalan di jalan raya lalu tiba-tiba bukan air hujan yang turun, melainkan katak atau ikan yang berjatuhan dari langit. Kedengarannya seperti cerita fantasi atau kisah dalam film fiksi ilmiah, namun fenomena ini benar-benar pernah terjadi di berbagai belahan dunia. Hujan hewan adalah salah satu misteri alam yang paling aneh dan membingungkan, membuat banyak orang tercengang sekaligus tak percaya.
Meskipun terdengar mustahil, laporan tentang hujan hewan telah muncul selama berabad-abad. Mulai dari hujan katak di Eropa, hujan ikan di Amerika Tengah, hingga hujan laba-laba di Australia, fenomena ini tercatat dalam catatan sejarah maupun dokumentasi ilmiah modern. Pertanyaannya, bagaimana mungkin hewan-hewan bisa turun dari langit layaknya air hujan?
Berikut misteri hujan hewan, dari katak hingga ikan yang turun dari langit. Apakah peristiwa ini benar-benar terjadi? Yuk simak ulasan berikut ini.
1. Catatan sejarah tentang hujan hewan

Fenomena hujan hewan bukanlah sesuatu yang baru. Catatan paling tua berasal dari abad ke-1 Masehi ketika penulis Romawi, Plinius Tua, menulis tentang hujan ikan dan katak yang terjadi di Italia. Sejak itu, banyak laporan serupa muncul dari berbagai negara dengan pola yang hampir sama: hujan deras disertai makhluk hidup yang berjatuhan.
Pada abad ke-19, fenomena ini makin sering dilaporkan seiring berkembangnya media cetak. Di Louisiana, Amerika Serikat, tercatat pernah terjadi hujan katak dalam jumlah besar. Sementara di Honduras, fenomena hujan ikan bahkan dianggap sebagai tradisi tahunan dan menjadi bagian dari budaya lokal yang dikenal sebagai Lluvia de Peces.
2. Penjelasan ilmiah: tornado air dan angin kencang

Ilmuwan berusaha mencari penjelasan rasional atas kejadian ini. Salah satu teori paling masuk akal adalah peran tornado air (waterspout), yaitu putaran angin kencang yang terbentuk di atas permukaan air. Waterspout bisa menyedot ikan kecil atau hewan air lainnya ke atmosfer, lalu membawanya dalam jarak tertentu sebelum akhirnya jatuh bersama hujan.
Teori ini juga menjelaskan mengapa hewan yang turun biasanya berjenis sama, misalnya hanya ikan atau hanya katak, bukan campuran berbagai spesies. Hewan tersebut kemungkinan berasal dari satu habitat yang sama, lalu terbawa angin dalam jumlah besar. Meski begitu, tidak semua hujan hewan bisa dijelaskan dengan teori ini, sehingga misterinya masih terus dipelajari.
3. Fenomena hujan hewan di berbagai negara

Salah satu kasus paling terkenal adalah hujan ikan di Yoro, Honduras, yang disebut terjadi hampir setiap tahun. Fenomena ini begitu populer hingga masyarakat setempat merayakannya dengan festival. Ilmuwan masih memperdebatkan apakah peristiwa itu benar terjadi secara alami atau ada faktor lain yang turut memengaruhi.
Selain itu, di Serbia tahun 2005, penduduk desa melaporkan hujan katak yang turun dalam jumlah besar. Di Australia, ada kasus hujan laba-laba yang membuat seluruh pepohonan, rumah, hingga ladang dipenuhi jaring tipis menyerupai salju. Kasus-kasus ini memperlihatkan betapa fenomena hujan hewan benar-benar terjadi di berbagai belahan dunia dengan bentuk yang berbeda-beda.
4. Misteri yang belum terjawab tuntas

Meski teori tornado air cukup populer, masih banyak hal yang belum bisa dijelaskan. Misalnya, bagaimana mungkin hewan-hewan tersebut bisa bertahan hidup setelah terbawa angin dan jatuh dari ketinggian? Beberapa saksi mata melaporkan bahwa sebagian hewan masih hidup, seolah-olah baru saja diambil dari habitatnya.
Ada pula teori lain yang mencoba menjelaskan hujan hewan dengan cara supranatural, mulai dari tanda-tanda gaib, kutukan, hingga fenomena religius. Namun bagi dunia sains, misteri ini tetap menjadi tantangan yang belum sepenuhnya terpecahkan. Yang pasti, hujan hewan adalah bukti bahwa alam masih menyimpan banyak rahasia yang menakjubkan sekaligus membingungkan.
Demikian misteri hujan hewan, dari katak hingga ikan yang turun dari langit. Bagaimana menurutmu, benarkah peristiwa ini terjadi?