Enam Film Indonesia ini Dapat Sanjungan Lokal Hingga Internasional
Film Yuni (instagram.com/poster_filmindonesia)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sadarkah kamu jika satu tahun terakhir ada gelombang deretan film Indonesia yang lagi bagus-bagusnya, segar dan berbeda. Namun, sangat disayangkan banyak dari kita belum sempat menontonnya di layar leba. Entah karena faktor pandemik ataupun tayang terbatas, baik dari jumlah bioskop atau masa tayang.
Enam film ini yang patut kita buru dan catat nih. Enam film ini memiliki sisi menariknya masing-masing. Mulai dari tema dan pesan kuat yang diangkat, ide yang unik dan nyentrik, akting yang top, teknis penggarapan yang ciamik hingga deretan sanjungan dan penghargaan baik tingkat lokal maupun internasional. Simak dulu deretannya berikut ini yuk!
1. Yuni
Buat kalian pencinta film "coming of age", ini dia referensi film lokal dengan sanjungan internasional yang wajib kalian tonton. Film Yuni masuk dalam 14 nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia 2021 kemudian nominasi Achievement in Directing di Asia Pacific Screen Awards dan menjadi perwakilan Indonesia untuk kategori Best International Feature Film dalam ajang penghargaan Academy Awards ke-94 atau Piala Oscar 2022.
Film ini menceritakan sosok Yuni, seorang gadis SMA yang baru mengenal dunia. Di dalam film ini kalian akan melihat bagaimana remaja putri di lingkungan tradisional menjalani segala dinamika di usianya dan mendobrak norma konvensional dan memperjuangkan prinsip dan mimpinya.
2. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Diadaptasi dari "Novel nyentrik" Eka Kurniawan, film ini menceritakan jagoan lokal tak takut mati bernama Ajo Kasir.
Di lingkungan yang sangat laki-laki, ia menyimpan pergolakan batin karena ia "impoten". Ajo kemudian bertemu dengan iteung, wanita yang membuatnya melihat hal baru dalam hidup.
Nuansa tahun 80-an dikemas apik dalam kostum, rambut, tempat, dialog hingga proses syuting yang melibatkan kamera analog. Film tersebut sukses menyabet Golden Leopard, hadiah utama dari sesi kompetisi internasional (Concorso Internazionale) dalam festival yang digelar di Swiss ini.
Baca Juga: 10 Potret Eksotis Air Terjun Tiu Pupus, Surga di Lombok!
3. Penyalin Cahaya
Film psychology thriller dengan misteri penuh plotwist ini menceritakan mahasiswi bernama Suryani yang melakukan penyelidikan atas beredarnya foto mabuk dirinya di sebuah pesta group theater kampus. Film Penyalin Cahaya masuk dalam nominasi Piala Citra untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2021.
Sangat menarik dan cerdas bagaimana film ini memilih ide "Fotokopi" dalam menyampaikan pesan ketimpangan keadilan dan kekuasaan di sosial masyarakat. Film ini dapat ditonton melalui platform Netflix.
4. Cinta Pertama Kedua Ketiga
Sebuah film menghangatkan hati yang penuh nilai cinta keluarga dan orang tua. Raja dan Asia adalah anak yang sama-sama meredam keinginan pribadinya demi merawat dan menemani orang tua mereka yang single parent.
Saat orang tua mereka mulai saling tertarik dan berpikir untuk menikah, ternyata Raja dan Asia juga mulai saling jatuh cinta.
Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga rupanya mendapat sambutan yang baik dengan cepatnya karcis ludes terjual apalagi untuk skenario film ini ditulis oleh Gina S Noer, peraih penghargaan ganda Penulis Skenario Asli dan Adaptasi Terbaik di Festival Film Indonesia 2019.
5. Akhirat : A Love Story
Film dengan pendekatan unik "fantasi" dalam menceritakan kisah cinta beda agama, cyahai. Timur dan Mentari adalah pasangan kekasih saling mencintai namun terhalang perbedaan agama untuk bersatu ke jenjang berikutnya.
Ketika mereka mulai mantap ingin menerjang perbedaan, sebuah kecelakaan membawa mereka ke alam antar duni-akhirat dengan kehidupan baru tanpa perbedaan agama. Mereka harus memilih untuk tinggal atau kembali ke dunia.
Film Akhirat : A Love Story merupakan film pertama dari BASE Entertainment sepanjang pandemik COVID-19 ini lho.
6. Losmen Bu Broto
Berlatar Yogyakarta dan diadaptasi dari serial TVRI tahun 80an, ini dia keseharian keluarga Bu Broto dan usaha Losmennya.
Di balik kehidupan yang terlihat baik-baik saja, kita akan melihat nilai tradisional dan keluarga sebagai rumah diuji oleh peristiwa besar dan isu-isu menumpuk anggota keluarga.
Mulai dari Pur (anak pertama yang sulit move on dari calon suami), Sri (anak kedua yang ingin jadi penyanyi ketimbang meneruskan Losmen) hingga si bungsu Tarjo. Film ini tayang pada 18 November 2021 di bioskop, dan berhasil meraih 120.413 penonton.
Rekomendasi film tadi bisa jadi salah satu pilihan yang bisa masuk ke catatan watchlist kalian nih guys, dengan menonton film-film lokal berarti kita juga mendukung produksi film Indonesia lho!
Baca Juga: 10 Rekomendasi Villa Murah di Lombok
Community Writer
pratiwi wii
"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain" Instagram @hestipartwi_
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
