Warga Lotim Geger, Narapidana Ditemukan Tewas di Sungai Desa Tete Batu

Lombok Timur, IDN Times - Warga Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur (Lotim) Nusa Tenggara Barat, digemparkan oleh penemuan sesosok mayat di aliran Sungai Dusun Lingkung Lauk, Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 11.00 WITA.
Korban diketahui merupakan warga Desa Kerumut, Kecamatan Pringgabaya, Lotim, yang diduga mengakhiri hidupnya dengan menyayat nadi sendiri hingga kehabisan darah.
1. Kronologi kejadian

Menurut laporan saksi mata, korban tiba di rumah mantan mertuanya di Dusun Lingkung Lauk dengan menumpang ojek pada pukul 11.00 WITA. Setibanya di lokasi, korban langsung menuju dapur rumah tersebut.
"Pemilik rumah menemukan ceceran darah di dapur dan ruang tengah, lalu mendengar suara benda jatuh di jurang belakang rumah," ujar Kasi Humas Polres Lotim, AKP Nicolas Usman.
Warga yang melakukan pencarian menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa di tepi sungai. Korban mengalami luka sayatan pada pergelangan tangan kiri serta lebam di pipi dan bibir.
2. Karena kecewa tidak diizinkan melihat anak

Dokter Puskesmas Sikur, dr. Rinja, memastikan korban meninggal akibat kehabisan darah akibat luka sayatan di pergelangan tangan kiri. Selain itu, ditemukan luka lebam di pipi kanan dan luka di pinggang.
"Korban meninggal karena kehabisan darah. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik lainnya," kata Nicolas.
Diketahui, korban merupakan warga binaan Lapas Selong yang tengah menjalani pembinaan di luar lapas, tepatnya di Pantai Pidana Sambelia, Lotim.
Sekretaris Desa Kerumut, Soebarman, menuturkan bahwa korban ke Desa Tete Batu bermaksud menjenguk anaknya di rumah mantan istri, namun tidak diizinkan.
"Informasinya, korban datang untuk menjenguk anaknya," ucap Soebarman.
3. Menerima kejadian sebagai musibah

Pihak keluarga korban telah menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum.
Sementara itu, Tim Inafis Polres Lotim telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan barang bukti, serta meminta keterangan sejumlah saksi. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD dr. R. Soedjono Selong untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami tetap melakukan penyelidikan secara profesional meski keluarga tidak melihat adanya unsur pidana," tutup Nicolas.
4. Hotline RSJ Mutiara Sukma jika merasa ingin bunuh diri
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Bagi warga NTB, Anda bisa menghubungi hotline pencegahan bunuh diri RSJ Mutiara Sukma pada nomor 087757972020 atau melalui aplikasi di playstore. Pengguna android bisa mengunduh aplikasi Mutiara Sukma RSJMS lalu memilih layanan Lapor Budir. Anda akan diarahkan untuk konsultasi secara gratis dengan dokter atau psikiater berpengalaman melalui aplikasi tersebut.
Selain itu, layanan konseling kesehatan jiwa juga tersedia di rumah sakit umum, puskesmas, biro psikologi, dan juga melalui online. terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu