Tiga Tahun Mangkrak, BUMD Lotim ini Kembali Produksi Air Kemasan

Lombok Timur, IDN Times – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Lombok Timur (Lotim) PT Energi Selaparang resmi meluncurkan produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Air Selaparang (ASEL) yang sebelumnya mati selama tiga tahun. Keberadaan fasilitas produksi AMDK, sempat ditinggalkan sejak Februari 2022 dan berada dalam kondisi memprihatinkan.
Tidak hanya mesin yang rusak, bahkan area luar pabrik pun dipenuhi kendaraan dan peralatan yang mangkrak. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan setelah mendapat Surat Keputusan (SK) penugasan, manajemen akhirnya menghidupkan kembali operasional pabrik.
1. Pastikan akan mendatangkan PAD

Direktur PT Energi Selaparang, Joyo Supeno, mengaskan sebagai perusahaan BUMD, PT Energi Selaparang merupakan entitas bisnis yang berorientasi profit. Ia menegaskan perusahaan ini bukan lembaga sosial, sehingga setiap produk yang keluar harus menghasilkan uang.
"Uang itu untuk biaya operasional, dan memberikan PAD untuk daerah," tegasnya.
Dengan penambahan mesin baru, kapasitas produksi yang sebelumnya hanya 800 hingga seribu dus per 8 jam kini meningkat dua kali lipat. Hal ini menandai kesiapan perusahaan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan strategi pemasaran yang lebih terstruktur.
"Karena jumlah kapasitas produksi meningkat, kami yakin mampu untuk memberikan PAD," ujar Joyo.
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, semua kepala sekolah, camat, Kades dan OPD diharapkan turut membantu dalam pemasaran dan promosi produk lokal ini.
"Bukan hanya untuk diminum di tempat, tapi produk ini menjadi bagian dari kebanggaan daerah," ucapnya.
2. Targetkan produksi 10.000 dus per 8 jam

Bupati Lombok Timur Haerul Warisin mengatakan, untuk menghidupkan kembali produksi AMDK PT Selaparang Energi, ia telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar. Namun baru 50 persen dari anggaran tersebut yang dicairkan. Rencananya 50 persen sisa tersebut untuk membeli mesin baru, untuk meningkatkan kapasitas produksi.
"Sekarang kapasitas produksi baru sekitar 3000 dus per 8 jam, kalau kita tambah lagi mesin baru kita targetkan bisa 10.000 dua per 8 jam," ungkapnya.
3. Tidak dibebankan menghasilkan PAD

Warisin mengatakan produksi air minum PT Energi Selaparang untuk sementara tidak akan menargetkan PAD dari produk ini. Sebab tujuan utama memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga produk ini akan dijual dengan harga lebih murah dari produk sejenis.
Tujuannya untuk memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para penjualnya. Karena itu, produk ini akan menyasar pelaku usaha kecil, sehingga bisa membantu memberikan keuntungan lebih.
"Kita ingin membantu pelaku usaha kecil mendapatkan keuntungan lebih, sehingga mereka bisa sejahtera," ujarnya.
Sementara itu, agar tidak terulang kasus yang sama, Warisin menegaskan akan bertindak langsung sebagai pengawas.
"Saya langsung bertindak sebagai pengawasnya," pungkasnya.