Warga Tetebatu Belum Izinkan Penggunaan Sumber Air untuk Proyek SPAM

Masyarakat Tetebatu masih tetap menolak proyek SPAM

Lombok Timur, IDN Times - Warga Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur hingga saat ini belum juga mengizinkan pengunaan sumber air untuk mengairi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan. Penolakan itu kembali disampaikan oleh sejumlah masyarakat saat melakukan sosialisasi bersama Bupati Lombok Timur, Dinas PUPR Lombok Timur dan Pemerintah Desa Tetebatu Selatan.

Bupati Lombok Timur H M Sukiman Azmy menegaskan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan tetap akan berlanjut meskipun adanya penolakan dari masyarakat yang ada di tiga desa yang akan dimanfaatkan sumber airnya.

"Proyek ini harus tetap berjalan dan tidak boleh gagal dikarenakan proyek ini berkaitan dengan hajat orang banyak. Untuk itu pembangunan SPAM ini kita akan terus dikawal," tegasnya saat sosialisasi bersama masyarakat Tetebatu Selatan.

Jika sumber air dari sungai Ketemu yang ada di desa Tetebatu Selatan tetap tidak diizinkan oleh masyarakat sekitar, ia meminta agar masyarakat bisa mencarikan sumber mata air lain yang dapat dimanfaatkan. 

Akan tetapi, setalah diminta untuk mencarikan sumber air lain, masyarakat tidak bisa menemukan sumber lain yang bisa dimanfaatkan. Sehingga ia meminta kepada masyarakat untuk mengikhlaskan sumber air Sungai Ketemu dengan ketentuan debit air akan dikurangi.

1. Belum ada solusi

Warga Tetebatu Belum Izinkan Penggunaan Sumber Air untuk Proyek SPAMDokumen pribadi

Sementara itu, Kadis PUPR Lombok Timur Achmad Dewanto Hadi menyampaikan pada pertemuan kedua dengan masyarakat belum juga bisa menemukan titik terang. Terkait pemanfaatan sumber air yang ada, warga setempat tetap menolak menyerahkan sumber mata airnya meski debit air dikurangi dari jumlah debit rencana awal.

"Belum ada kesepakatan dari pertemuan ini, karena masyarakat masih menolak. Tapi pak bupati tadi sudah tegaskan tetap akan melanjutkan meski adanya penolakan dari masyarakat, karena ini untuk kebutuhan masyarakat banyak," ungkap Dewanto.

Baca Juga: Diborong Pengusaha Jawa dan Bali, Harga Gabah di Lotim Merangkak Naik

2. Upayakan opsi lain

Warga Tetebatu Belum Izinkan Penggunaan Sumber Air untuk Proyek SPAMDokumen pribadi

Belum adanya izin dari masyarakat untuk penggunaan mata air tersebut, maka pihaknya akan terus mencari sumber mata air lain yang bisa dimanfaatkan, agar proyek SPAM Pantai Selatan bisa berjalan.

Disebutkan Dewanto, Sumber Air yang akan dimanfaatkan ini bukan berasal dari pengembur mata air langsung, akan tetapi yang akan diambil ialah air dangkal dari aliran sungai kemudian akan dibuatkan tempat instalasi pengolahan di Desa Kotaraja.

"Masyarakat salah persepsi, masyarakat mengira bahwa yang akan kita ambil ini ialah dari Pengembur mata air langsung tapi air dangkal atau air sungai karena akan dibuatkan pengolahan dulu kemudian disalurkan, sehingga total debit air yang kita butuhkan untuk mengisi instalasi ini sebesar 2x50 liter perdetik," terangnya.

Sumber air yang paling besar debitnya yang ada di Desa Tetebatu Selatan ialah Sungai Lingkung dengan debit sebesar 120 liter per detik, sehingga sumber ini direncanakan akan diambil sebesar 100 liter per detik dari jumlah debit yang ada. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan maka akan dicarikan sumber lain.

"Jadi masih ada kelebihan 20 liter per detik. Kalaupun diminta untuk dikurangi,  kita akan kurangi. Seandainya kurang dari 100 liter per detik kita akan carikan sumber yang lain untuk memenuhi instalasi yang ada di Kotaraja," terang dia.

3. Pemdes tak menolak dan tak mendukung

Warga Tetebatu Belum Izinkan Penggunaan Sumber Air untuk Proyek SPAMDokumen pribadi

Sementara itu, Kepala Desa Tetebatu Selatan H Zohri Rahman menyampaikan dari pihak pemerintah desa saat ini hanya memfasilitasi warga dan Pemkab Lombok Timur. Karena dari Pemdes sendiri tidak menolak dan juga tidak mendukung. Terlebih program ini merupakan program pemerintah pusat.

"Kalau kami dari pihak desa tidak mengatakan tidak dan tidak mengatakan iya. Karena program ini kata pak bupati akan tetap berjalan karena ini program pusat," ungkapnya.

Selama proyek SPAM pantai selatan ini tidak merugikan masyarakat setempat, maka masyarakat tetap akan mengizinkan, dengan ketentuan jumlah debit air yang akan diambil dikurangi. 

Disebut alasan kuat masyarakat menolak menyerahkan sumber air ini ialah karena akan berdampak terhadap tiga wilayah khususnya para petani, karena selama ini sumber air tersebut dimanfaatkan sebagai irigasi.

"Sumber air ini Selma ini hanya dimanfaatkan untuk saluran irigasi saja. Makanya kami dari pemerintah desa tidak bisa mengatakan tidak dan iya. Tetapi meskipun kami pemerintah desa mengatakan tidak dan iya program ini tetap akan jalan, itu kata pak bupati tadi," tutupnya.

Baca Juga: Terkendala Regulasi dan Peralatan Operasional, KIHT di Lotim Molor

supardi ardi Photo Community Writer supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya