Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sulit Dijangkau, NTB Ajukan Pembangunan 100 SPPG di Daerah Terpencil

IMG-20250611-WA0026.jpg
Kegiatan memasak oleh para petugas SPPG Semarang Timur dicek langsung oleh jajara Polda Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB mengajukan pembangunan 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah terpencil karena sulit diakses kendaraan untuk menyalurkan makan bergizi gratis (MBG) kepada penerima manfaat. Sebanyak 100 dapur MBG itu diusulkan dibangun di kawasan gili atau pulau-pulau kecil dan daerah perbukitan yang sulit dijangkau menggunakan kendaraan.

"Ini sudah diajukan, kita menunggu keputusan Kepala BGN (Badan Gizi Nasional), berapa yang disetujui untuk di NTB. Walaupun satu dapur SPPG melayani 41 penerima manfaat. Tapi memang tidak bisa dipenuhi oleh SPPG anglomerasi," kata Ketua Satgas MBG Provinsi NTB Ahsanul Khalik di Mataram, Rabu (15/10/2025).

1. Usulkan bisa dikelola masyarakat setempat

IMG_20251015_124547_789.jpg
Ketua Satgas MBG Provinsi NTB Ahsanul Khalik. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Khalik menjelaskan pembangunan SPPG atau dapur MBG di daerah terpencil itu bisa dilakukan mitra BGN, yayasan, perusahaan atau investor. Kemudian BGN akan menyewa selama empat tahun ke depan.

"Nanti bisa yang mengelola dapurnya bukan dari mitra yang membangun tapi bisa masyarakat setempat. Ini nanti seperti apa di lapangan kondisinya, itu akan dilihat setelah pelaksanaan pembangunan," jelasnya.

2. SPPG daerah terpencil bisa melayani 41 sampai 400 penerima manfaat

Menu makan bergizi gratis pada hari pertama di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Menu makan bergizi gratis pada hari pertama di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakatan itu mengungkapkan banyak daerah terpencil di NTB. Seperti daerah Buwun Mas Sekotong Lombok Barat, Jerowaru Lombok Timur dan aerah-daerah perbukitan di Pulau Sumbawa.

Pembangunan SPPG di daerah terpencil untuk memastikan penerima manfaat MBG seperti para siswa, balita, ibu hamil dan ibu menyusui mendapatkan pelayanan program MBG.

"Target sasaran antara 41 sampai 400 penerima manfaat untuk masing-masing lokasi daerah terpencil yang diajukan. Kalau daerah terpencil ndak harus 3.000 penerima manfaat. Tetapi berapa yang di lokasi itu," terangnya.

3. Sebanyak 349 SPPG sudah beroperasi di NTB layani 1,041 juta penerima manfaat

Pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMPN 8 Mataram, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dia menyebut hingga saat ini sudah beroperasi 349 SPPG di wilayah NTB. Ratusan dapur MBG itu melayani sebanyak 1,041 juta penerima manfaat. Ditargetkan sebanyak 623 SPPG yang terbentuk untuk melayani penerima manfaat

Dari 349 SPPG yang beroperasi sebanyak 49 SPPG telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Khalik mengatakan semua SPPG yang beroperasi sudah mendaftar untuk mendapatkan SLHS.

Meskipun ratusan SPPG belum mengantongi SLHS, tetapi mereka tetap bisa beroperasi dengan syarat harus menjamin pemenuhan standar kebersihan dan kesehatan sebelum keluar SLHS. "Ada pengawasan dari Satgas, BGN, Polri dan TNI," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

Tak Ikut Latihan Upacara, Murid SD di NTT Tewas Diduga Dianiaya Gurunya

15 Okt 2025, 19:20 WIBNews