Pria di NTT Bantai Istri, Ipar dan dan Keponakannya saat Mabuk

- LLK (51) membacok istri, ipar, dan ponakannya saat mabuk, menewaskan 3 korban dan satu kritis.
- Korban perempuan termasuk istri LLK, saksi menyebut adanya cekcok sebelum pembantaian terjadi.
- Motif pembunuhan belum teridentifikasi secara pasti, polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap keterangan saksi dan keluarga.
Kupang, IDN Times - Tiga nyawa melayang di tangan LLK (51) pada Senin malam (13/10/2025). Pria yang dalam keadaan mabuk itu membacok istri, ipar dan dua keponakannya. Tiga di antara mereka tewas dan satu korbannya masih dalam kondisi kritis saat ini.
Kejadian sekitar pukul 20.30 WITA di Dusun Usapitoko, Desa Amol, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menggegerkan warga setempat. Kapolres Timor Tengah Utara, AKBP. Eliana Papote, membenarkan kematian tiga korban akibat perbuatan LLK yang telah ditahan malam itu juga.
Penafian: artikel ini memuat informasi tentang pembunuhan. Pembaca diharapkan lebih bijak.
1. Semua korban perempuan

Eliana juga membenarkan semua korban adalah anggota keluarganya sendiri yakni EO (53) selaku istrinya, lalu iparnya KN (43), dan keponakannya BK (8). Ponakan lainnya berinisial LK (14) masih dirawat di RSUD Kefamenanu karena kondisi yang kritis.
"Semua korbannya perempuan. Ada yang berusia 8 tahun dan satunya anak masih kritis," tukasnya, Selasa (14/10/2025).
Menurut sejumlah saksi, kata dia, pelaku memiliki sifat pendiam dan tertutup, namun sering mengonsumsi minuman keras. Malam itu LLK juga berada di bawah pengaruh miras.
2. Sempat cekcok dengan ipar

Menurut YT (51), salah seorang saksi, malam itu warga mendatanginya dan menyampaikan pelaku sedang adu mulut dengan iparnya, KN, sekitar pukul 18.00 WITA. Ia ke rumah pelaku sekitar pukul 21.00 WITA usai melayat di rumah warga lainnya. Saat tiba ia malah menemukan para korban tak lagi bernyawa.
Y (78), saksi lainnya menyebut sempat terbangun karena mendengar cekcok antara LLK dengan keluarganya pada petang itu. Ia juga mendengar korban menjerit. Kemudian ia memberanikan diri menegur pelaku tapi malah bahunya dipukuli dengan parang.
"Pada pukul 22.30 wita pelaku berhasil diamankan dan pada pukul 23.00 wita para korban dievakuasi ke RSUD Kefamenanu," ujar Eliana.
3. Motif masih diselidiki

Kapolres TTU ini juga menyebut motif di balik kasus pembantaian ini belum dapat diidentifikasi secara pasti meskipun pelaku LLK dan parang sebagai barang bukti telah diamankan.
"Hasil pulbaket terhadap para saksi dan keluarga lainnya terkait motif pembunuhan tersebut belum teridentifikasi secara maksimal sebab para saksi tidak mengetahui secara pasti motif atau penyebab terjadinya aksi pembantaian tersebut," jelasnya.
Sementara ini polisi masih terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap keterangan saksi dan keluarga.