Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Mataram akan Keluarkan Surat Edaran tentang Perayaan Nataru

Ilustrasi berkas. google

Mataram, IDN Times - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mengeluarkan surat edaran perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, sebagai acuan menjaga keamanan dan situasi kondusif di daerah itu. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa mengatakan surat edaran tersebut saat ini sedang disiapkan dan akan diedarkan akhir pekan ini.

"Paling lambat awal minggu depan sebelum Natal, edaran sudah kita sebar ke 50 kelurahan untuk ditindaklanjuti ke 325 lingkungan," katanya seperti dikutip dari ANTARA pada Selasa (13/12/2022).

1.Tetap pakai masker

Ilustrasi kampanye menggunakan masker. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Pada prinsipnya, katanya, dengan adanya kebijakan PPKM Level 1 yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah pusat, maka semua kegiatan sosial masyarakat di tengah pandemik COVID-19 boleh dilaksanakan 100 persen.

Hanya saja, masyarakat harus tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) minimal mencuci tangan setelah beraktivitas dan menggunakan masker saat berada di tempat ramai.

"Tidak masalah, silakan merayakan Natal dan Tahun Baru 2023, tapi tetap waspada. Yah, paling tidak pakai masker," katanya.

2. Siapkan sistem pengawasan nataru

Pexels/Andrea Piacquadio

Di sisi lain, lanjut Swandiasa, untuk menjaga keamanan dan situasi kondusif Kota Mataram khususnya, akan digelar rapat forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) terdiri atas Wali dan Wakil Wali Kota Mataram, komandan kodim, kapolresta, kepala Pengadilan Negeri, kepala Kejaksaan Negeri, dan ketua DPRD.

Pertemuan itu sekaligus bertujuan untuk menyiapkan sistem pengawasan selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2023. Misalnya, dengan membuat posko-posko statis di sejumlah titik strategis, seperti di Jalan Pejanggik, depan Mataram Mall dan pertigaan Kebon Roek yang menjadi jalur utama ke objek wisata Senggigi.

3. Tak ada penutupan pintu masuk kota

Tembolak pelangi (foto: suarantb.com)

Untuk penutupan pintu masuk, katanya, sejauh ini belum direncanakan sebab perkembangan COVID-19 di Mataram sudah landai. Apalagi sejak awal Desember sudah tak ada pasien COVID-19 yang dirawat di Kota Mataram.

"Mungkin tidak sampai penutupan pintu masuk, tapi cukup dengan pengawasan dengan pembuatan posko statis di lokasi strategis," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yerin Shin
EditorYerin Shin
Follow Us