Protes Kecurangan, Mataram Akhirnya Raih Emas Cabor Drumband  

Ajukan tiga protes, satu terbukti

Mataram, IDN Times - Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) Kota Mataram melayangkan protes mengenai dugaan terjadinya kecurangan dalam penilaian dalam perlombaan cabor drumband Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI NTB Tahun 2023. PDBI Kota Mataram melayangkan tiga protes ke panitia penyelengara.

Dari tiga protes yang dilayangkan, satu yang diterima yaitu cabor drumband di nomor Lomba Berbaris Jarak Pendek (LBJP) 800 meter putra. Sebelumnya, Kota Mataram meraih medali perak, tetapi setelah protes diproses dan dilakukan pembukaan video pertandingan, Kota Mataram dinyatakan meraih medali emas.

"Setelah kami berusaha dimediasi oleh Ketua KONI NTB, tadi malam akhirnya semua dikumpulkan. Seluruh dewan juri juga dihadirkan. Di sana mereka mau membuka video itu. Setelah video dibuka, bahwa Kota Mataram dicurangi," kata Ketua PDBI Kota Mataram Kinastri Roliskana di Mataram, Kamis (23/2/2023).

1. Penilaian cabor drumband

Protes Kecurangan, Mataram Akhirnya Raih Emas Cabor Drumband  Ketua PDBI Kota Mataram Kinastri Roliskana. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Istri Wali Kota Mataram ini menjelaskan penilaian dalam cabor drumband ini. Yaitu, ketepatan waktu, komposisi musik, dan komposisi barisan. Dari tiga komponen penilaian tersebut, ketepatan waktu tidak bisa dinilai secara objektif. Tetapi untuk penilaian komposisi musik dan barisan, berpotensi penilaiannya subjektif.

"Dari bukti video, akhirnya kita bisa membuktikan bahwa Mataram meraih emas untuk nomor LBJP 800 meter putra. Dari tiga protes kami ajukan, satu terbukti. Dua protes kami salah. Dalam cabor drumband, Mataram meraih 2 emas dan 3 perak sehingga keluar sebagai juara umum," ucapnya.

Baca Juga: Update Perolehan Medali Porprov NTB 2023, Mataram Optimis Juara Umum 

2. Dugaan kecurangan sejak hari pertama perlombaan

Protes Kecurangan, Mataram Akhirnya Raih Emas Cabor Drumband  Kontingen cabor drumband Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kinastri menyatakan menyampaikan protes bukan karena masalah kalah atau menang. Tetapi pihaknya ingin menekankan supaya sportivitas dijunjung tinggi dalam Porprov NTB 2023.

Dikatakan, penilaian cabor drumband sangat sensitif. Ada penilaian subjektif yang sulit sekali dibuktikan apabila tidak dibuktikan dengan rekaman video. Hal inilah yang terjadi di kontingen Kota Mataram. Sejak perlombaan hari pertama, Kota Mataram mendapatkan perak, sebenarnya sudah mau mengajukan protes ke panitia.

Tetapi, PDBI Kota Mataram tidak mengajukan protes di hari pertama karena secara lisan sudah disampaikan keberatan ke PDBI Provinsi NTB dan panitia. Pada hari kedua, banyak kontingen yang lain mendapatkan pinalti ditandai dengan naiknya bendera merah.

"Di sinilah muncul ketidaksesuaian di lapangan dengan hasil yang tercatat. Di hari kedua, Mataram kembali mendapatkan perak. Yang kita protes yang LBJP 800 meter putra. Kontingen Kota Mataram capaian waktunya tercepat, sedangkan yang meraih juara satu waktunya lebih lama dari kita," tuturnya.

Seharusnya, kontingen dari kabupaten lain kena pinalti atau pengurangan nilai. Karena mereka mendapatkan pinalti tetapi hasilnya tidak dicatat. "Itu yang membuat kami protes," jelasnya.

Selain nomor LBJP 800 meter putra, PDBI Kota Mataram mengajukan protes kecurangan di nomor LBJP 800 meter putri dan Lomba Ketahanan dan Ketepatan Berbaris (LKKB) 600 meter putri. Untuk tiga protes itu, Mataram harus membayar Rp9 juta. Karena untuk satu protes harus membayar Rp9 juta.

PDBI Provinsi NTB dan panitia sebelumnya tidak mau membuka video perlombaan. Tetapi setelah KONI NTB turun tangan dan mengumpulkan pihak terkait, akhirnya video perlombaan dibuka. Sehingga Kota Mataram dinyatakan meraih medali emas di cabor drumband nomor LBJP 800 meter putra.

3. Satu protes terbukti

Protes Kecurangan, Mataram Akhirnya Raih Emas Cabor Drumband  Sekretaris PDBI Provinsi NTB Muhammad Ishak. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terpisah, Sekretaris Pengurus Provinsi PDBI NTB, Muhammad Ishak pada Rabu (22/2/2023) malam pihak-pihak terkait sudah dipertemukan oleh KONI NTB termasuk dewan juri. Pada malam itu disepakati untuk membuka video perlombaan yang diajukan protes oleh PDBI Kota Mataram.

"Dari tiga protes. Protes pertama terbukti adanya bendera naik. Sehingga Mataram meraih emas. Ini jadi bahan evaluasi kita juga. Karena di NTB ini, untuk nomor kemarin diperlombakan cukup berat dan baru pertama kalinya," terang Ishak.

Dalam perlombaan di cabor drumband, kata Ishak, memang membutuhkan sarana pendukung berupa kamera dengan resolusi tinggi. Selain itu, jumlah juri juga belum ideal. Dari kebutuhan ideal 45 juri, baru ada 10 juri.

Sehingga perlu butuh kamera banyak resolusi tinggi. Butuh sarana elektronik pendukung dan khusus yang merekamnya. Dengan penambahan jumlah juri dan wasit. Idealnya 45 orang, tapi 10 orang. Dalam Porprov NTB 2023, perlombaan di cabor drumband memperebutkan medali pada 6 nomor.

Baca Juga: Baru Laku 16.000 Tiket, 7.000 Penonton WSBK dari Luar NTB 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya