Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jelang Idul Adha, Pertamina Tambah Pasokan 266.140 LPG 3 Kg di NTB

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menambah pasokan LPG 3 Kg di NTB jelang Hari Raya Idul Adha. (dok. Pertamina)

Mataram, IDN Times - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT (Jatimbalinus) menambah pasokan 266.140 tabung LPG 3 Kg menjelang Hari Raya Idul Adha untuk Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tambahan pasokan LPG subsidi itu diberikan untuk Kota Mataram, Lombok Barat, Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara sebanyak 498,8 metrik ton atau setara dengan 166.260 tabung atau sebesar 150 persen terhadap konsumsi normal harian.

Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima, Dompu, Sumbawa dan Sumbawa Barat mendapatkan tambahan penyaluran sebanyak 299,6 metrik ton atau setara dengan 99.880 tabung atau sebesar 300 persen terhadap konsumsi normal harian. Sehingga total tambahan pasokan LPG 3 Kg mengantisipasi Idul Adha di NTB sebanyak 266.140 tabung.

"Tambahan tabung LPG 3kg tersebut diharapkan memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat dalam momen Idul Adha yang diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan di sektor LPG," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi di Mataram, Senin (10/6/2024).

1. Banjiri jumlah tabung LPG 3 Kg di masyarakat

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ahad mengatakan tambahan pasokan tabung LPG 3 Kg tersebut diharapkan membanjiri jumlah tabung di masyarakat. Sehingga tidak ada celah untuk oknum mengambil keuntungan memanfaatkan situasi yang meningkat.

“Sebelum dan sesudah Idul Adha kita akan banjiri tabung secara periodik melihat prediksi tingginya konsumsi serta tradisi di masing-masing daerah," terangnya.

Dijelaskan, besaran tambahan pasokan LPG 3 Kg di masing-masing kabupaten/kota jumlahnya menyesuaikan. Seperti di Kabupaten Dompu misalnya, frekuensinya lebih intens dikarenakan meningkatnya kebutuhan msayarakat menjelang hari raya Idul Adha.

Saat ini juga memasuki musim tanam bawang serta masih berlangsungnya panen raya Jagung yang belum merata sehingga masa panen menjadi lebih panjang.

"Adapun tambahan tersebut berbeda besaran untuk tiap kota/kabupaten dengan tambahan bervariasi mulai dari paling kecil 50 hingga 300 persen berdasarkan proyeksi peningkatan konsumsi di masing-masing daerah," jelasnya.

2. Masyarakat diimbau beli LPG di pangkalan Pertamina

Pangkalan resmi Pertamina. (dok. Pertamina)

Ahad mengimbau masyarakat untuk membeli LPG di pangkalan Pertamina agar mendapatkan harga sesuai HET sebesar Rp18.000 dan stok tersedia. Ahad menjelaskan gampang membedakan pangkalan resmi Pertamina, jika harganya sudah di atas Rp18.000 itu sudah bukan pangkalan resmi.

"Boleh dibeli karena itu pilihan masyarakat ya, namun kalau sudah kelewatan ambil untungnya ya jangan dibeli. Semakin senang oknum pengecer yang menaikkan harga kalau dibeli,” sambung Ahad.

Setiap desa di NTB sudah terdapat minimal 2-3 pangkalan LPG. Di kabupaten/kota Kabupaten, minimal 5 pangkalan LPG per desa.

Sehingga tidak ada alasan kesulitan mencari pangkalan resmi dan masyarakat bisa semakin menjangkau harga eceran tertinggi Rp18.000 dengan mudah.

3. Stok masih mampu menampung lonjakan konsumsi hingga dua kali lipat

Stok LPG. (dok. Pertamina)

Ahad menyebutkan NTB ditopang 2 supply point LPG yakni Supply Poin Utama Terminal LPG Sekotong dan Integrated Terminal Bima dengan total stok LPG di wilayah NTB mencapai 3.377 metrik ton. Sementara konsumsi rata-rata normal harian mencapai 460 metrik ton per hari.

"Stoknya masih dalam kategori aman masih mampu menampung lonjakan konsumsi hingga 2 kali lipat," sebutnya.

Meskipun stok melimpah namun penyaluran ke masyarakat menyesuaikan kuota masing-masing kabupaten/kota yang ditetapkan pemerintah. Sehingga penambahan pasokan ini juga sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah masing-masing.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Muhammad Nasir
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us