Beli Migor Pakai Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Persulit Warga

Pembelian migor curah bisa pakai KTP

Mataram, IDN Times - Pembelian minyak goreng (migor) curah Rp14.000 per liter dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi dikeluhkan warga di Kota Mataram. Warga menilai penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli migor curah semakin menyulitkan warga.

Warga Kota Mataram, Dewi (32) mengaku belum ada sosialisasi kepada warga kaitan dengan kebijakan ini. Bahkan ia belum mengetahui ada 82 pengecer migor curah di NTB yang sudah terdaftar di minyak-goreng.id.

"Kita gak tahu 82 pengecer minyak goreng di NTB. Ndak ada info dan sosialisasi. Kalaupun tidak ada di dekat rumah, masa kita mau jauh-jauh beli hanya 2 liter ke toko itu. Lebih baik beli minyak goreng kemasan kalaupun harganya lebih mahal sedikit," keluh Dewi saat berbincang dengan IDN Times di Mataram, Jumat (1/7/2022).

1. Menyulitkan warga

Beli Migor Pakai Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Persulit Wargaaplikasi PeduliLindungi (youtube.com/ PeduliLindungi)

Dewi mengatakan kebijakan pemerintah ini semakin mempersulit warga. Ibu rumah tangga satu anak ini lebih memilih membeli migor kemasan daripada menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang dinilai makin mempersulit warga.

"Dulu beli minyak goreng gak gini-gini amat. Lebih baik mengeluarkan uang lebih sedikit daripada ribet dapat minyak curah," katanya.

Menurutnya, kebijakan ini cocok diterapkan bagi para pengecer minyak goreng. "Tapi kalau untuk pedagang bagus. Kalau untuk masyarakat, susah. Apalagi yang sudah usia lanjut," ucapnya.

Baca Juga: Wapres Serahkan Bansos Rp458 Miliar untuk Warga Miskin di NTB 

2. Pedagang di pasar tradisional belum tahu kebijakan pemerintah

Beli Migor Pakai Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Persulit WargaPedagang minyak goreng curah di Pasar Tradisional Pagesangan Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Bukan hanya warga yang mengeluhkan kebijakan pembelian migor curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Tetapi pedagang di Pasar Tradisional Pagesangan Kota Mataram, Hurdin juga belum mengetahui kebijakan tersebut. Kalaupun kebijakaan itu diterapkan ia mengatakan akan mempersulit masyarakat atau pembeli. Karena tidak semua masyarakat memiliki HP android.

Sehingga, ia masih melayani pembelian migor curah seperti biasanya. Harga migor curah juga saat ini mendekati harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000. Dimana, ia membeli dengan harga Rp14.500 per liter dari sebelumnya Rp15.500 - 16.000 per liter pada agen migor.  Kemudian ia menjual dengan harga Rp16.000 - 17.000 per liter.

3. Masyarakat bisa gunakan KTP

Beli Migor Pakai Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Persulit WargaKepala Dinas Perdagangan NTB Fathurrahman. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Fathurrahman yang dikonfirmasi Jumat (1/7/2022) mengatakan wajar masyarakat mengeluh karena penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli migor curah karena merupakan hal yang baru. Tetapi pada prinsipnya, kata Fathurrahman, pemerintah ingin melihat kebutuhan sebenarnya untuk masing-masing daerah dengan penggunaan aplikasi tersebut.

Dikatakan, pihaknya mulai melakukan sosialisasi untuk pelaksanaan pembelian minyak goreng dengan aplikasi Pedulilindungi. "Mudah-mudahan ini dapat dilakukan. Kalaupun tidak punya aplikasi PeduliLindungi, masyarakat bisa menggunakan KTP," ujarnya.
Fathurrahman menjelaskan kebijakan ini untuk mengetahui kebutuhan migor masing-masing daerah. Sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan migor curah. Karena selama ini kuota migor curah untuk masing-masing daerah menjadi persoalan.

"Berapa kebutuhan masyarakat dan industri di provinsi atau kabupaten/kota. Ini bukan membatasi, tetapi lebih kepada ada data yang didapat dari aplikasi itu. Untuk mengetahui secara masif bahwa kebutuhan minyak goreng di Indonesia bisa dibedakan untuk kebutuhan industri dan rumah tangga," terangnya.

Untuk itu, pihaknya bersama Dinas Perdagangan kabupaten/kota sedang menyosialisasikan kebijakan pembelian migor curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Sehingga secara nasional kebutuhan migor curah bisa diprediksi dengan matang kebutuhan sebenarnya.

Sebelumnya, Dinas Perdagangan Provinsi NTB mencatat kebutuhan minyak goreng dalam sebulan antara 1,7 juta liter sampai 2,2 juta liter. Atau kebutuhan per hari antara 50 ribu-60 liter di seluruh wilayah NTB.

Baca Juga: Mafia Tanah di Lombok Tilap Uang Korban Rp11,8 Miliar Buat Bayar Utang

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya