Abrasi di Gili Trawangan Mengkhawatirkan, Kepala Bappenas Turun Tangan

Abrasi pantai di Gili Trawangan 4 meter setiap tahun

Lombok Utara, IDN Times - Abrasi pantai di Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, kian mengkhawatirkan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa langsung turun tangan.

Suharso didampingi Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu meninjau langsung Jalan Lingkar Gili Trawangan yang putus akibat abrasi. Sekitar ratusan meter Jalan Lingkar Gili Trawangan yang putus akibat abrasi.

"Beliau meninjau pelaksanaan pembangunan nasional yang ada di sini, soal pengelolaan sampah. Kemudian abrasi yang makin lama makin habis. Setiap tahun (daratan) kita kurang 4 meter. Ketiga infrastruktur di dalam Gili Trawangan," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah usai mendampingi Kepala Bappenas di Gili Trawangan, Senin (9/1/2023).

1. Segera tindaklanjuti ke Jakarta

Abrasi di Gili Trawangan Mengkhawatirkan, Kepala Bappenas Turun TanganJalan Lingkar Gili Trawangan yang rusak akibat abrasi pantai. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Gubernur menyebutkan wisatawan yang berkunjung ke Gili Trawangan sekitar 1.500 orang per hari. Apabila, Jalan Lingkar Gili Trawangan tidak bagus atau bergelombang, maka tidak baik bagi wisatawan yang datang.

Untuk menindaklanjuti hasil kunjungan Kepala Bappenas tersebut, dirinya bersama Bupati Lombok Utara akan menindaklanjutinya ke Jakarta. "Mudah-mudahan apa yang diinginkan Kabupaten Lombok Utara bisa terpenuhi," harapnya.

Baca Juga: Porprov NTB 2023, Sprinter Indonesia Zohri Tak Ikut Bela Lombok Utara 

2. Bappenas akan lihat masterplan Gili Trawangan

Abrasi di Gili Trawangan Mengkhawatirkan, Kepala Bappenas Turun TanganMenteri PPN Suharso Monoarfa didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu meninju jalan lingkar Gili Trawangan yang abrasi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa melalui Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Ervan Maksum mengatakan pihaknya akan melihat kembali masterplan pengembangan Gili Trawangan. Informasi dari Gubernur NTB bahwa sudah ada masterplan Gili Trawangan.

"Nanti kita lihat masterplannya, karena pak gubernur sudah menyampaikan sudah ada masterplan. tu yang kita lihat, mana penegakan hukumnya, mana regulasinya, terus juga tata kelolanya harus diperbaiki juga," katanya.

3. Tangani abrasi dan pengelolaan sampah

Abrasi di Gili Trawangan Mengkhawatirkan, Kepala Bappenas Turun TanganMenteri PPN Suharso Monoarfa saat meninjau lokasi abrasi di Gili Trawangan, Senin (9/1/2023). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terkait dengan abrasi yang cukup mengkhawatirkan di Gili Trawangan, Bappenas akan melihat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Lombok Utara. Selain itu, bangunan-bangunan yang mengganggu jug akan dilihat. Menurutnya, abrasi yang terjadi juga diakibatkan bangunan yang menjorok ke laut.

"Karena air ini soal keseimbangan. Kalau kita majukan bangunan, maka air akan mencari jalan lain. Kalau sudah lautnya kita tata, maka bisa kita tanam mangrove. Yang utama itu soal tata ruang yang harus kita rapikan dulu," ujarnya.

Selain itu, pengelolaan sampah di Gili Trawangan juga menjadi atensi untuk ditangani. Karena produksi sampah mencapai 12 - 15 ton dalam sehari. Syarat utama daerah pariwisata yang bersih adalah pengelolaan sampahnya.

"Kita akan gunakan pendekatan bukan dengan insenerator, bukan dengan yang sekarang ini. Tapi di Bali, dengan pengelolaan sampah melalui RDF, dipilah. Ini sudah terbukti dan murah. Untuk pariwisata itu paling cocok," tandasnya.

Baca Juga: Tragis! Bocah Tujuh Tahun Tewas saat Berenang di Kolam

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya