Minat Masyarakat Lombok Timur untuk Cek Kesehatan Gratis Masih Minim

Lombok Timur, IDN Times - Minat masyarakat Lombok Timur (Lotim) untuk mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto masih tergolong rendah. Data dari Dinas Kesehatan Lotim menunjukkan, sejak Februari hingga pertengahan Maret 2025 masyarakat yang mengikuti program ini, kurang dari 600 orang.
Rendahnya partisipasi ini disebabkan karena tidak semua warga memiliki hari ulang tahun pada bulan Februari dan Maret.
1. Tidak sesuai dengan jumlah pendaftar

Kepala Dinas Kesehatan Lotim, DR. Fathurahman mengatakan, mulai dari bulan Februari hingga pertengahan maret ini, hanya 1.165 orang yang mendaftar melalui aplikasi maupun pesan WhatsApp. Dari jumlah pendaftar tersebut, hanya 582 orang yang benar-benar datang untuk memeriksakan kesehatan mereka.
"Jumlah yang mendaftar banyak, tapi yang hadir sedikit. Ini menunjukkan masih minimnya minat masyarakat untuk cek kesehatan," ungkapnya.
Fathurrahman menjelaskan, rendahnya partisipasi ini disebabkan karena tidak semua warga memiliki ulang tahun pada bulan Februari dan Maret. Sebab pendaftaran CKG dilakukan berdasarkan hari ulang tahun peserta. Meski demikian, ia mencatat adanya tren peningkatan dari waktu ke waktu.
"Melihat perkembangan, tren mengalami peningkatan. Dari jumlah pendaftaran, yang datang mencapai 85 persen sudah bagus," katanya.
2. Puskesmas Kotaraja paling rendah peminat

Dari 30 puskesmas yang ada di Lotim, Puskesmas Lepak mencatat partisipasi tertinggi dengan 65 orang mendaftar. Disusul oleh Puskesmas Korleko, Keruak, dan yang terendah adalah Puskesmas Kotaraja dengan hanya 1 orang yang mendaftar.
"Secara keseluruhan, Provinsi NTB masuk kategori baik dalam pelaksanaan CKG secara nasional, begitu juga dengan Lombok Timur," ucapnya.
Dijelaskan Fathurahman, pihaknya cukup heran dengan rendahnya minat masyarakat untuk memeriksakan kesehatan, padahal program CKG ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit yang mungkin diderita oleh masyarakat. Menurutnya, deteksi dini sangat penting agar penyakit dapat ditangani sejak awal, sehingga tidak berkembang menjadi lebih parah.
"CKG dilakukan agar masyarakat lebih dini tahu penyakit yang diderita, sehingga bisa dilakukan deteksi dini dan pencegahan," jelasnya.
3. Fasilitas puskesmas sangat memadai untuk CKG

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan, pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi dan imbauan agar masyarakat datang memanfaatkan program CKG ini.
"Petugas puskesmas siap melayani masyarakat yang datang untuk cek kesehatannya, dan ini gratis," tegasnya.
Fathurrahman menambahkan, masyarakat tidak perlu meragukan kemampuan ataupun fasilitas Puskesmas, sebab peralatan yang dimiliki oleh puskesmas di Lotim sudah cukup memadai.
"Masyarakat jangan ragu, tenaga kesehatan dan peralatan di puskesmas sangat memadai," ujarnya.
Dengan upaya ini, Dinas Kesehatan Lotim berharap partisipasi masyarakat dalam program CKG akan semakin meningkat, sehingga lebih banyak warga yang dapat merasakan manfaat dari deteksi dini dan pencegahan penyakit.
"Ke depan, CKG tidak hanya dilakukan di puskesmas, tetapi juga di klinik-klinik," pungkasnya.