Mahasiswa NTB Demo Tuntut Jokowi Mundur

Mataram, IDN Times - Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di depan kantor DPRD NTB, Selasa (27/9/2022). Mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Rakyat NTB Menggugat ini menyampaikan tujuh tuntutan, salah satunya meminta Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mundur dari jabatannya.
"Menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk mundur dari masa jabatan jika tidak lagi mampu mengakomodir kepentingan rakyat," kata Koordinator Umum Aliansi Rakyat NTB, Yudistira.
1. Pemerintah didesak menunda proyek strategis nasional
Mahasiswa juga menuntut Ketua DPRD NTB untuk serius mengatensi tuntutan Aliansi Rakyat NTB Menggugat pada tanggal 6 September 2022 yang harus terlegitimasi melalui surat resmi dari DPRD NTB. Mereka mendesak Pemprov NTB dan DPRD NTB untuk berkoordinasi serta membuat kebijakan yang menjamin kesejahteraan petani meliputi, jaminan kestabilan harga bahan pokok serta menjamin kestabilan harga hasil pertanian.
Kemudian menuntut DPRD NTB untuk mendesak pemerintah pusat agar menunda dan mengkaji ulang pembangunan proyek straregis nasional yang dinilai belum bersentuhan dengan kepentingan rakyat. Serta mengalokasikan anggaran tersebut untuk subsidi BBM.
Selain itu, mereka juga mendesak Pemprov NTB dan DPRD NTB untuk menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi dan mengawal serta menuntaskan persoalan mafia pupuk di NTB. Karena menurut mahasiswa, harga pupuk subsidi di NTB melambung tinggi mencapai Rp450 ribu per kuintal.
Pemerintah juga didesak menyetop perampasan lahan rakyat, memberikan tanah, modal, teknologi dan pengetahuan untuk petani dan nelayan, serta membatalkan kenaikan pajak. Terakhir, mereka menuntut dan mendesak pemerintah untuk melindungi hak-hak petani dan nelayan.
"Serta mewujudkan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya di sektor agraria, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan," kata Yudistira.